Jakarta, Gatra.com — Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) baru saja mengeluarkan hasil survey yang menyatakan bahwa sejumlah 65% responden dalam survey tersebut menilai bahwa kinerja Presiden Joko Widodo sudah sangat memuaskan.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, membetulkan penilaian ini. Hanya saja, ia mewanti-wanti masyarakat untuk melihat jauh lebih dalam lagi. Terdapat perbedaan penilaian masyarakat terhadap sosok personal Jokowi dan program-program yang dijalankannya.

“Ketika responden menilai sosok presiden Jokowi, mereka memang menyatakan puas. Tapi begitu kita turunkan persoalan apakah program ini tepat atau tidak, faktanya publik juga menilai lebih banyak yang tidak tepat [sasaran],” ujar Dedi dalam diskusi virtual Polemik Trijaya bertajuk “Evaluasi Kabinet & Peta Politik 2024” yang digelar Sabtu, (10/4).

Secara sosok, Jokowi boleh saja dinilai positif. Akan tetapi, kalau dilihat dari segi implementasi program-programnya bagi masyarakat luas, nilainya cenderung negatif. Program-program presiden dinilai buruk karena terdapat kecurigaan dari masyarakat terkait korupsi pejabat pemerintah dan tiadanya transparansi.

“Artinya dari isi program itu nilainya mengarah justru kepada nilai negatif, tetapi ketika dirujuk kepada nilai personal presiden, memang presiden mendapatkan nilai yang tertinggi,” ujar Dedi.

“Tapi kemudian ini kan menandakan bahwa kinerja presiden dengan personal presiden itu memiliki persepsi yang berbeda,” pungkasnya.