Jakarta, Gatra.com – Juru bicara atau jubir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan bahwa sejak awal di Kementrian Pertahanan (Kemnhan), memang terdapat prajurit-prajurit yang ditugaskan oleh Mabes TNI (Markas Besar Tentara Nasional Indonesia). Baik itu dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) untuk menjadi grup atau Pasukan Jajar Kehormatan.
“Mereka-mereka ini, bertugas melaksanakan Upacara Jajar Kehormatan atau Upacara Militer Penyambutan tamu-tamu VVIP (Very Very Important Person), seperti menteri pertahanan dari negara sahabat, atau pejabat-pejabat militer dari negara-negara sahabat yang berkunjung ke Kementrian Pertahanan dan bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan). Biasanya mereka disambut dengan Upacara Kehormatan atau Upacara Militer,” ucapnya, melalui sebuah video yang diterima Gatra.com pada Senin petang, (12/4).
Kemudian Dahnil menjelaskan perbedaan saat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, bahwa Menhan tersebut justru meminta kepada Mabes TNI serta Angkatan-angkatan agar menyediakan Pasukan Jajar Kehormatan yang representatif dari personel TNI, yang nampak gagah dan secara fisik merepresentasikan prajurit-prajurit yang kuat. “Sehingga ketika Upacara Jajar Kehormatan, para tamu-tamu melihat sosok-sosok militer atau personel militer Indonesia itu mumpuni dengan apa, dengan personel-personel yang bugar dan kemudian menarik. Sehingga kemudian Mabes TNI, kemudian Angkatan, menyediakan personel-personel yang sesuai dengan permintaan Pak Prabowo tersebut sebagai Menteri Pertahanan,” jelasnya.
Kata Dahnil, Pasukan Jajar Kehormatan ini tentu mempunyai fungsi dan tugas protokoler, yakni melakukan penyambutan tamu-tamu kehormatan yang datang di Kementrian Pertahanan. Seraya ia menambahkan, bahwa hal yang serupa itu pun dilakukan oleh menteri-menteri pertahanan di seluruh dunia ketika Menhan Prabowo berkunjung ke kementrian pertahanan di luar negeri, dan selalu disambut dengan Jajar Kehormatan atau Upacara Militer. “Nah, oleh sebab itu kita tentu juga ingin menampilkan Pasukan Jajar Militer atau Jajar Kehormatan yang representatif dan membanggakan kita, ketika tamu-tamu negara itu berkunjung,” ujarnya.
Di samping itu, Dahnil Menerangkan, bahwa personel-personel itu memang berasal dari TNI, yang ditunjuk oleh Mabes TNI serta Angkatan. Akan tetapi, mereka kemudian bertugas di Kementrian Pertahanan. “Kemudian, apakah mereka kemudian mereka melakukan pengamanan internal atau bertugas melakukan pengamanan internal di Kemhan. Karena namanya Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus). Ya, sebagian mereka bertugas secara rutin di Kementrian Pertahanan. Sama dengan pejabat-pejabat Kementrian Pertahanan, baik itu Dirjen, Direktur, dan sebagainya, sampai dengan staff yang kebanyakan berasal dari Mabes TNI dan 3 Angkatan,” ungkapnya.
Dahnil menuturkan, jadi Jajar Pasukan Denwalsus ini, tugas utama mereka yaitu tugas-tugas protokoler. Mereka juga terlibat dalam penyambutan tamu-tamu kehormatan yang datang di Kemhan serta melakukan pengamanan internal di Kementrian Pertahanan.
