Home Hukum Napi Tewas, Katanya Maag, Tapi Patah Tulang Rusuk dan Bahu

Napi Tewas, Katanya Maag, Tapi Patah Tulang Rusuk dan Bahu

Batam, Gatra.com- Seorang Narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Batam, Kepri, bernama Siprianus Apiatus (27) meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, Sabtu (10/4).

 

Warga Binaan tersebut, meregang nyawa saat tengan menunggu proses pembebasan bersyarat yang tengah dilakukan kuasa hukumnya. Siprianus dijatuhi vonis hukum penjara selama 1 tahun 6 bulan dalam kasus tindak pidana pengeroyokkan.

Kuasa hukum korban Natalis Zega mengatakan, ada sejumlah kejanggalan pada kematian korban. Sebab, dari hasil visum yang dilakukan oleh tim medis diketahui ada tulang yang patah dan pembengkakan disekitar jantung serta rusuk.

"Banyak keanehan yang ditemukan di tubuh korban ini. Yang paling terlihat adalah tangan sebelah kiri dan bahu yang patah. Kemudian bagian dada hingga rusuk yang membengkak. Begitu juga di bagian jantung,

Natalis menyayangkan, apa yang dialami oleh kliennya tersebut, harusnya pembebasan bersyarat sudah diterima oleh kliennya pada tanggal 29 Maret 2021 lalu, namun hingga saat ini juga belum ada kejelasan dari pihak Rutan Batam.

Kuat dugaan adanya unsur penganiayaan, lantaran pihak Rutan menyebut korban meninggal akibat penyakit asam lambung yang diderita. Dan pernyataan itu, kata Natalis, dibantah oleh keluarga korban.

Keluarga semakin curiga atas kematian korban, karena dari keterangan tim medis korban menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (10/4), dan keluarga baru diberi informasi keesokan harinya, Minggu (11/4).

Saat ini, keluarga korban telah mengajukan proses autopsi guna mencari tahu penyebab pasti kematian korban, ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Nongsa. Proses otopsi juga tengah dilakukan tim medis.

"Keluarga menduga ada unsur penganiayaan, karena ada penjelasan tim medis yang menyebutkan bahwa korban alami pembengkakkan di jantung, serta penyebabnya kematian juga diduga bukan karena menderita asam lambung," ujarnya, Senin (12/4) di Batam.

Hingga saat ini, pihak Rutan Kelas II A Batam, Kepri, belum bersedia memberi keterangan resmi akibat kematian salah seorang warga binaan atas kasus pengeroyokan tersebut. Upaya konfirmasi juga terus dilakukan.

11149