Taipei, Gatra.com - Pesawat-pesawat tempur PLA (People Liberation Army/Tentara Pembebasan Rakyat) Cina terbang di wilayah udara Taiwan. Otoritas Taiwan menyatakan 25 pesawat jet tercatat melanggar wilayah udara negara pulau itu, Senin (12/4). Peristiwa itu terjadi sehari setelah Menlu AS Antony Blinken memperingatkan Beijing agar tidak menyerang Taiwan

China daratan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kehadiran militernya di dekat pulau itu. Tentara Pembebasan Rakyat China menerbangkan 25 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (air defence identification zone (ADIZ) Taiwan pada hari Senin, penyusupan terbesar dalam setahun treakhir. Saat ketegangan di Selat Taiwan terus meningkat.

Menurut kementerian pertahanan Taiwan, 25 pesawat tempur PLA terdiri dari 14 jet tempur Jian-16, empat Jian-10, empat pembom H-6K, dua pesawat perang anti-kapal selam Y-8 dan satu pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500. Rombongan ini masuk zona barat daya pulau itu pada hari Senin.

"Angkatan udara Taiwan mengirim pasukan patroli udara untuk membayangi mereka, mengeluarkan peringatan radio dan mengerahkan rudal untuk memantau pergerakan mereka," kata kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan Senin malam seperti dilaporkan laman SCMP, Selasa (13/1).

Penyusupan semacam ini nyaris terjadi setiap hari. Catatan Liberty Times di Taiwan, dari 102 hari sejak 1 Januari 2021, 86 hari diantaranya pesawat PLA masuk ke wilayah Taiwan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Minggu mengkritik "tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah di Beijing yang diarahkan ke Taiwan".

"Apa yang telah kami lihat, dan apa yang menjadi perhatian nyata kami, adalah tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah di Beijing yang diarahkan ke Taiwan, meningkatkan ketegangan di selat," kata Blinken dalam sebuah wawancara Minggu di "Meet the Press" NBC.