Home Internasional Duterte: Bagi yang Ingin Saya Mati, Berdoalah Lebih Giat!

Duterte: Bagi yang Ingin Saya Mati, Berdoalah Lebih Giat!

Manila, Gatra.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tampil untuk pertama kalinya setelah dua minggu tak muncul di hadapan publik. Kehadirannya itu sekaligus membantah rumor liar tentang kondisi kesehatannya yang diklaim memburuk, bahkan bergulir pula rumor kematiannya.

"Jika Anda ingin saya mati lebih awal, Anda harus berdoa lebih giat lagi," katanya, menohok orang-orang yang menyebarkan desas-desus bahwa dia telah meninggal di Singapura, di mana konon dirinya dibawa setelah kesehatannya memburuk.

Dia mengatakan bahwa dirinya sengaja menghindar untuk tampil di depan publik selama dua minggu guna mengolok-olok para penyebar rumor. "Semakin kamu memprovokasi, semakin saya balas mengolokmu," ungkapnya.

Kemudian Duterte mengungkapkan bahwa sepanjang dua minggu kemairn dia berada di dalam Malacanang, Istana yang di dalamnya berisi kantor dan kediaman presiden Filipina.

Dirinya bekerja di sana. Dia pun bercerita dalam beberapa hari itu setelah tengah malam ia pergi jogging, mengendarai sepeda motor, dan bermain golf. "Saya tidak melihat ada yang salah dengan mengendarai sepeda motor pada jam 2 pagi. Saya tidak mengganggu waktu orang," jelas Duterte.

Rodrigo Duterte telah lama tak terlihat oleh publik sehingga penampilannya yang hanya muncul di pidato mingguannya di televisi pada Senin malam (12/04) sudah mampu menjadi pusat pemberitaan tersendiri.

Terakhir kali pemimpin berusia 76 tahun itu terlihat di depan umum adalah pada 29 Maret, ketika dia hadir untuk menerima pengiriman satu juta dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok, Sinovac.

Selepasnya, Duterte mengambil cuti untuk Pekan Suci, perayaan Katolik menjelang Jumat Agung. Presiden Filipina itu diharapkan muncul kembali pada 7 April untuk pidato mingguannya di televisi. Tapi acara itu tiba-tiba dibatalkan menyusul laporan bahwa lebih dari 100 pengawalnya dinyatakan positif Covid-19.

Pada hari yang sama, putrinya, Walikota Davao Sara Duterte-Carpio, membenarkan bahwa Duterte telah terbang ke Singapura sehari sebelumnya bersama putra, seorang pengasuh dan seorang pengawalnya. Dia menolak untuk mengatakan mengapa ayahnya melakukan perjalanan ke sana.

Hal itu kemudian memicu spekulasi bahwa Duterte sendiri mungkin berada di Singapura setelah menderita stroke ringan.

Foto-foto yang diklaim tentang ambulans udara yang diduga menerbangkannya ke Singapura muncul ke permukaan, dan tagar #nasaanangpangulo ("Di mana presiden?") menjadi viral di media sosial rakyat Filipina.

Pada hari Sabtu lalu, negara itu dipenuhi dengan rumor bahwa Duterte telah wafat.

"Dia tidak sakit," kata juru bicara Duterte, Harry Roque, dalam jumpa pers pada hari Senin ketika ditanya apakah pemerintah berencana mengeluarkan "buletin medis" untuk menghilangkan spekulasi tentang kesehatan presiden.

Sementara itu, mantan senator Antonio Trillanes, salah satu pengkritik paling keras Duterte, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa dia tidak mempercayai spekulasi bahwa Duterte sakit.

"Dia telah melakukan itu selama lima tahun terakhir. Dia akan menghilang, lalu mereka akan menyebarkan rumor mereka sendiri. Kemudian dia akan muncul seperti pahlawan dan membakar semua orang yang terpancing menunggangi rumor itu," kata Trillanes.

"Dia narsis," tambahnya. "Dia sangat membutuhkan perhatian." Duterte memimpin pertemuan para menterinya yang mengawasi upaya pemerintah untuk menahan lonjakan virus Covid-19 yang jauh lebih buruk daripada yang dialami Filipina tahun lalu.

Pemerintah Filipina pada Ahad (11/04) lalu telah mencabut aturan Lock Down yang telah membuat seperempat populasi negara itu atau sekitar 25 juta orang berdiam di dalam rumah.

1651