Kupang, Gatra.com – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi menyebut sudah 178 korban meninggal dunia dan 47 lainnya dilaporkan masih hilang akibat serangan Siklon Tropis Seroja pada 5 April lalu.

“Mereka yang mengalami luka-luka 259 orang. Mereka termasuk korban luka berat, yang sedang dirawat di rumah sakit, dan juga dirawat di rumah,” kata melalui konferensi pers virtual digelar Selasa, (13/4). 

Josef menyebut jumlah pengungsi yang terdampak Siklon Tropis Seroja berjumlah 34.838 orang. Diantara mereka masih ada yang bertahan di pengungsian dan sebagian lagi sudah dipulangkan ke rumah keluarga.

Sedangkan infrastruktur khusus jalan di daerah terdampak, lanjut Josef sudah bisa digunakan kendaraan mobil dan alat berat, khususnya untuk mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

“Soal ketersediaan listrik, PLN sudah bisa berfungsi 60%-70% listrik di area terdampak,” katanya.

Meski lanjut Josef masih ada sejumlah desa yang mengalami hujan lebat. Beberapa aliran sungai juga masih meluap sehingga banyak desa berstatus terisolir.

Josef mengatakan bahwa masa tanggap darurat Siklon Tropis Seroja adalah 5 April-6 Mei 2021. “Idealnya itu sebulan, tetapi kita bisa lebih cepat. Sehingga kita bisa masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi lebih cepat,” ujar Josef.