Home Ekonomi Pendaftaran Banpres UMKM Sepi Peminat

Pendaftaran Banpres UMKM Sepi Peminat

Karanganyar, Gatra.com - Pendaftaran Banpres UMKM yang dibuka awal pekan ini, relatif sepi peminat jika dibandingkan program serupa pada 2020. Ditengarai nilai bantuan yang menurun kurang diminati.

“Ini hari ketiga pendaftaran dibuka sejak Senin kemarin. Yang datang tar-tir (satu demi satu). Enggak seperti tahun lalu yang berkerumun sampai dibubarkan. Memang sangat berbeda suasananya. Sekarang lebih sepi,” kata Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Disdagnakerkop UMKM Karanganyar, Adolfo Joyce Bau kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (14/4).

Pada Senin (12/4) tercatat pendaftaran melalui ada sebanyak 300 pendaftar dan pengumpulan berkas 200 pendaftar. Lalu Selasa (13/4) sebanyak 300 pendaftar via tautan dan 500 pendaftar mengumpulkan berkas. 

Oce, sapaan akrabnya, menduga sepinya pendaftaran karena bantuan yang akan diberikan pemerintah menurun dari tahun sebelumnya Rp2,4 juta menjadi Rp1,2 juta. Meski, kuota penerima bertambah semula 12 juta menjadi 14 juta penerima. 

Ia mengatakan, faktor lain seperti kurangnya sosialisasi dan mayoritas pelaku UMKM sudah mendapat bantuan presiden tersebut.

“Apakah kurang sosialisasi? Padahal kita sudah sampaikan pengumuman. Baik itu penempelan informasi di kantor dinas maupun sosialisasi langsung ke mereka melalui perwakilannya. Pendaftaran tidak dibatasi. Atau mungkin UMKM sudah semuanya mendapat bantuan pada tahun lalu,” katanya.

Bagi penerima banpres UMKM pada tahun lalu secara otomatis memperoleh lagi di tahun ini. Syaratnya mengisi pendaftaran via tautan tanpa harus mengumpulkan berkas.

Oce mengatakan, pendaftaran banpres UMKM tahun ini memiliki perbedaan jika dibanding tahun lalu.

“Tahun ini cukup mengumpulkan KTP, KK, foto produk atau tempat jualan dan surat keterangan domisili usaha. Tanpa menyertakan nomor rekening karena nantinya akan dibuatkan rekening oleh bank bersangkutan. Tahun ini pemerintah bekerja sama dengan BRI dan BNI,” katanya.

Ia mencatat 35 ribu pengajuan banpres UMKM pada 2020 disetujui dari 71 ribu pengajuan. Mereka yang gagal diproses, diberi kesempatan mendaftar lagi pada tahun ini. Sepengetahuannya, sebagian pengajuan pada tahun lalu masih diproses pada tahun ini.

“Itu karena bank ada masalah saat input data karena waktunya mepet tahun anggaran. Terjadi kesalahan seperti penerima asal Karanganyar malah diberi bank di Sragen. Begitu sebaliknya,” katanya.

Seorang pemohon Banpres UMKM asal Desa Kaling, Tasikmadu Muji Lestari mengaku baru mengetahui adanya bantuan langsung tunai itu dari tetangganya. Ia mengakses bantuan ini untuk mengembangkan usaha konveksi miliknya.

“Mau ganti mesin jahit. Mesin yang sekarang kurang akomodatif. Dulu pernah punya tapi jatuh saat pindahan, jadi rusak. Harga mesin jahit Rp1,7 juta. Rencananya buat modal beli,” katanya.

4283