Home Kebencanaan Cuaca Ekstrem Hantui Jateng Selatan pada Musim Pancaroba

Cuaca Ekstrem Hantui Jateng Selatan pada Musim Pancaroba

Cilacap, Gatra.com– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada April dan 2021. Hujan lebat disertai angin kencang hingga puting beliung berpeluang terjadi pada masa transisi musim ini.

Prakirawan BMKG Pos Meteorologi Tunggulwulung, Rendi Krisnawan mengatakan masa pancaroba atau transisi ditandai dengan meningkatnya suhu. Selain itu, pada pagi hingga siang biasanya cerah. Akan tetapi, menjelang sore, cuaca sering kali mendadak berubah dan berpotensi muncul awan cumulonimbus.

“Harap diwaspadai juga, karena ini masa transisi, di mana pertumbuhan awan Cumulonimbus itu peluangnya cukup besar bisa terjadi terutama pada saat sore menjelang malam hari,” katanya.

Dalam kondisi estrem, awan cumulonimbus bisa memicu cuaca ekstrem, seperti yang baru saja terjadi di Purwokerto, awal pekan ini. Hujan es disertai angin kencang dan hujan lebat merusak rumah, fasilitas umum, pasar tradisional hingga swalayan. Saat hujan es terjadi awan Cumulonimbus di atas Banyumas bersuhu minus 80 derajat Celsius.

“Hujan es, atau hail, dalam bahasa meteorologinya. Biasanya banyak kondisi cuaca ekstrem, ketika ada awan Cumulonimbus,” jelasnya.

Selain cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hingga hujan es masyarakat juga diminta untuk mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi lainnya. Pasalnya, meski sudah tidak seintensif sebelumnya, curah hujan pada masa pancaroba ini masih mungkin memicu bencana banjir dan longsor di wilayah berisiko tinggi. “Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor masih berpotensi terjadi terutama di wilayah rawan,” ucapnya.

1353