Home Politik Anggaran Jateng Tak Mampu Penuhi Usulan Warga

Anggaran Jateng Tak Mampu Penuhi Usulan Warga

Semarang, Gatra.com- Antusias masyarakat Jawa Tengah (Jateng) memberikan usulan program kegiatan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) 2022 cukup tinggi. Pejabat Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Prasetyo Aribowo menyatakan, jumlah usulan Musrenbang dari masyarakat tercatat sebanyak 27.809 usulan.

“Tercatat hingga saat ini, terdapat 27.808 usulan perencanaan pembangunan dari masyarakat yang masuk dalam website resmi Musrenbang dengan total anggaran mencapai Rp31,7 triliun,” katanya pada Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi Jateng 2018-2023 dan RKPD tahun 2022 di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (14/4).

Usulan itu, lanjut Prasetyo, terdiri atas bantuan kabupaten/kota dan desa senilai Rp8,2 triliun, usulan sektoral kabupaten/kota senilai Rp8,4 triliun, pokir DPRD senilai Rp4,5 triliun, Musrenbang desa senilai Rp43,1 miliar, dan usulan dari masyarakat lainnya Rp10,4 triliun.

“Jumlah usulan dari masyarakat kemungkinkan akan bertambah karena batas waktu memberikan masukan dan usulan Musrenbang secara daring ditutup pada Kamis (15/4),” ujarnya.

Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberikan apresiasi semangat masyarakat ikut terlibat dalam Musrenbang Pemprov Jateng meski digelar secara daring. Hanya saja usulan dari masyarakat itu, nilainya sudah melebihi kapasitas anggaran Pemprov Jateng sehingga tidak mungkin memenuhi semua usulan.

“Nanti akan diputuskan skala prioritas dari masing-masing usulan dan mempertimbangkan kepentingan daerah. Keputusannya tinggal politik, dari eksekutif dan legislatif akan bicara. Saya terimakasih DPRD Jateng ikut hadir,” ujar Ganjar.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta agar semua usulan dari masyarakat datanya masuk dalam sistem dan transparan. Argumentasi serta data yang dilampirkan harus sesuai. “Ada verifikasi usulan, sehingga diharapkan tidak ada lagi cerita dimasukkan paksa. Masuk dari kiri kanan dan menjadi data siluman. Tidak boleh ada semacam itu, semua harus transparan,” tandasnya.

Dalam Musrenbang, Ganjar juga menyerahkan penghargaan pembangunan daerah terbaik untuk tingkat kabupaten dan kota. Tingkat kabupaten, terbaik I Kabuaten Pati, disusul Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Pekalongan. Untuk tingkat kota, terbaik I Kota Semarang, disusul Kota Solo, dan Kota Magelang.

285