Home Ekonomi Lonjakan Harga Cabe Tinggi, BI Minta Lakukan Operasi Pasar

Lonjakan Harga Cabe Tinggi, BI Minta Lakukan Operasi Pasar

Mataram, Gatra.com- Kepala Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji mengusulkan menghadapi komoditi-komoditi tertentu seperti cabe dan kedelai yang mengalami lonjakan harga agar dilakukan Operasi Pasar (OP) murah. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB harus melakukan sidak langsung melihat pergerakan harga komoditas-komoditas pangan strategis yang harganya meningkat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

 

“Kami juga akan melakukan koordinasi yang semakin intensif baik di level provinsi dan kabupaten/kota dimana pengendalian inflasi ke depan kita harapkan akan lebih selaras dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat,” kata Heru Kepada Gatra.com, di Mataram, Rabu (14/4).

Dikatakan Heru, perkembangan terakhir saat ini cuaca ekstrim tiga bulan terakhir juga berpengaruh terhadap hasil komoditi pertanian. Akibatnya pasokan komoditas pangan strategis juga mengalami kendala. Prediksi curah hujan akan berhenti hingga April sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, namun yang terjadi justru hujan masih terus berlanjut dan tentu mempengaruhi pasokan komoditas hasil pertanian.

Heru juga mengatakan, gelombang laut yang sering terjadi saat ini juga akan mempengaruhi hasil tangkapan nelayan yang juga menyebabkan hasil-hasil perikanan juga mengalami kenaikan harga. Fenomena alam seperti ini harus diantisipasi dengan menyiapkan ketersediaan pangan sebagai penyangga ketahanan pangan (baper stok).

“Hendaknya dipersiapkan ketersediaan pangan stgretagis yang bersifat menengah dan jangka panjang. Kami akan meningkatkan dan mengembangkan kluster-kluster komoditas pangan strategis seperti cabe, bawang merah, beras dan sebagainya agar bisa disiapkan jika sewaktu-waktu dilakukan Operasi Pasar,” ujarnya.

Heru juga menghimbau masyarakt khususnya masyarakat perkotaan untuk mengembangkan urban farming (pertanian perkotaan) dengan menanam cabe, sayur-mayur, tomat dan tanaman sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah.

Disamping itu juga pemerintah melalui TPID bekerjasama dengan mitra-mitra bisnis pertanian lainnya perlu melakukan oftacer dengan menyiapkan stok pangan lokal dengan stok pangan yang dikirim ke luar daerah. Ini juga salah satu strategi untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok komoditi pertanian di daerah.

Selain itu juga Heru mengingatkan agar ke depan lebih disiapkan infrastruktur pendukung hasil pertanian seperti penyediaan mesin colstorage, rumah ozon agar komoditas pertanian menjadi lebih awet. Infrastruktur lainnya seperti bendungan yang lebih baik juga harus dipikirkan.

“Untuk jangka menengah dan jangka panjang harus dipikirkan mulai dari sisi pasokan, keterjangkauan harga, lelancaran distribusi, komunikasi kebijakan menjadi sangat penting bagaimana melakukan edukasi kepada masyarakat. Bagaimana kita melakukan diversifikasi pola konsumsi secara variasi tidak hanya satu komoditas saja. Masyarakat juga kita ajak untu cerdas dan bijak untuk berbelanja di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini,” ujarnya.

86