Home Kesehatan Kandidat Doktor FKUI: Diabetes Jadi Masalah Kronis di Dunia

Kandidat Doktor FKUI: Diabetes Jadi Masalah Kronis di Dunia

Jakarta, Gatra.com – Kandidat Doktor dari Program Studi Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), dr. Ronald Winardi Kartika, SP.BTVK(K)-VE, FIHA, menerangkan bahwa sampai saat ini diabetes merupakan masalah kronis di dunia termasuk di Indonesia. 

Bahkan dilihat dari komplikasi kronis, angka kematian dan amputasi penyakit tersebut terbilang masih cukup tinggi.

"Data di RSCM (Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo) menurut Prof. Dr. Sarwono Waspadji, menunjukkan angka amputasi 25 % dan angka kematian 16 %," ungkap Ronald, dalam ujian promosi doktornya di FK UI pada Kamis pagi, (15/4).

Ada pun menurut Ronald, proses penyembuhan Luka Kaki Diabetes (LKD) melalui 4 tahapan:

1. Fase Hemostasis

Waktu: 1-3 hari

2. Fase Inflamasi

Waktu: 3-20 hari

3. Fase Proliferasi

Waktu: 1-6 minggu

4. Fase Remodelling / Maturasi
Waktu: Bisa sampai 2 tahun

Fase penyembuhan ini, kata Ronald, berlangsung saling tumpang tindih. Kemudian, proses penyembuhan itu dipengaruhi oleh banyak faktor seluler dan Growth Factor (GF) serta inflamasi.

"Namun pada DM (Diabetes mellitus), mediator-mediator ini mengalami perubahan yaitu penurunan GF dan peningkatan sitokin inflamasi, sehingga terjadi inflamasi kronis yang menyebabkan stagnan antara fase inflamasi dan fase proliferasi yang menghambat granulasi,” jelasnya.

Ronald mengatakan, pada awalnya, perawatan LKD menggunakan cara fisiologis yang murah, kemudian dikembangkan ke versi modern dengan menjaga kelembaban luka guna merangsang pertumbuhan jaringan granulasi.

Perawatan luka lebih lanjut, tambah Ronald, dengan mengunakan GF secara alamiah maupun sintetik. Konsentrat trombosit sudah mulai dikembangkan sebagai sumber Growth Factor (GF), seperti PRP (Platelet Rich Plasma) dan PRF (Platelet Rich Fibrin).

Selain itu, ia memaparkan, bahwa Advanced-Platelet Rich Fibrin (APRF) merupakan pengembangan lebih lanjut dari pada PRP. Awalnya diperkenalkan oleh Joseph Choukroun pada tahun 2006 lalu, yang didapatkan dari darah perifer sebanyak 10cc, serta kemudian dilakukan sentrifis 700G selama 14 menit menggunakan tabung.

506

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR