Home Internasional Raul Castro Mundur dari Pimpinan Partai Komunis Kuba

Raul Castro Mundur dari Pimpinan Partai Komunis Kuba

Havana, Gatra.com - Raul Castro mengumumkan pengunduran dirinya dari posisinya sebagai pemimpin Partai Komunis Kuba. Pengunduran dirinya itu mengakhiri kekuasaan Castro yang dimulai dari saudaranya, Fidel Castro, melalui revolusi Kuba yang berlangsung pada 26 Juli 1953 hingga 1 Januari 1959.

Castro menyampaikan pengunduran dirinya saat Kongres Partai Komunis Kuba yang berlangsung pada Jumat kemarin, 16 April 2021. Raul Castro lantas menyerahkan kepengurusan kepada kader Partai Komunis Kuba dari generasi yang lebih muda.

"Kepengurusan dan kepemimpinan baru akan terdiri atas loyalis-loyalis partai dengan puluhan tahun pengalaman, penuh gairah, serta semangat anti-imperialis," ujar Castro, dilansir dari The Guardian, Sabtu (17/04/2021).

Sementara itu suksesor Castro akan ditentukan melalui pemungutan suara di hari terakhir kongres Partai Komunis Kuba. Raul tidak mengatakan siapa yang akan didukung sebagai penggantinya sebagai pemimpin partai tunggal di negara Komunis itu. Namun, ada indikasi, dia akan condong memberi dukungan kepada Miguel Diaz-Canel yang berusia 60 tahun.

Miguel Diaz-Canel merupakan sosok pengganti Raul sebagai presiden pada 2018. Ia dianggapi generasi loyalis yang lebih muda yang telah mendorong pembukaan ekonomi tanpa memengaruhi sistem satu partai yang dianut Kuba. Terlebih lagi, foto-foto yang dirilis oleh Kantor Berita resmi Kuba menampilkan Castro yang tengah mengenakan seragam hijau zaitun, memasuki kongres bersama Diaz-Canel di sampingnya.

Raul menjadi Presiden Kuba pada 2008 sejak Fidel sakit dan tak mampu lagi memegang tampuk kekuasaan. Hingga akhirnya, Fidel meninggal dunia pada 2016. Sebagai pemimpin, Raul Castro sempat membawa hubungan Kuba membaik dengan Amerika Serikat antara 2014 dan 2016, termasuk dialog bersejarah dengan Barack Obama pada tahun 2016 silam. Sayangnya, ketegangan antara kedua negara kembali meningkat tat kala AS berada di bawah kepemimpinan Donald Trump yang cenderung memberatkan sanksi untuk Kuba.

142

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR