Home Ekonomi Undang 7 Asosiasi Profesi, Jokowi Terima Masukan soal IKN

Undang 7 Asosiasi Profesi, Jokowi Terima Masukan soal IKN

Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo mengundang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan enam ssosiasi profesi lain ke Istana Negara. Beberapa hal yang disampaikan terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Ikatan ahli profesi yang hadir di antaranya Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ikatan Ahli Rancangan Kota Indonesia, Ikatan Ahli Arsitek Lanskap Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia, dan Green Building Council Indonesia. Tujuh asosiasi profesi yang berpraktik dalam bidang jasa konstruksi tersebut, diberikan kesempatan satu persatu untuk menyampaikan masukan terhadap pembangunan IKN.

“Bapak Presiden telah mendengar dengan seksama seluruh masukan itu untuk dijadikan pertimbangan. Bahkan Bapak Presiden mengundang para ahli ini untuk ikut serta duduk di badan otorita ibu kota apabila itu nanti sudah terbentuk. Mereka setidak-tidaknya bisa memberikan rekomendasi tentang segala hal yang terkait dengan segala hal perencanaan pembangunan IKN,” ucap Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Pemerintah berjanji akan terbuka dengan semua gagasan dan usulan yang disampaikan secara baik dan konstruktif untuk membangun IKN. Karena ibu kota yang dibangun adalah kota dunia untuk semua, maka wajar jika semua orang memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi sekecil apapun termasuk gagasan-gagasan.

Adapun Ketua Umum PII, Dr Ir Heru Dewanto, ST, MSc (Eng) mengibaratkan pembangunan IKN selayaknya memulai dari kertas putih. Maka kita berkesempatan menjadikan IKN sebagai standar baru ibu kota dunia yang menjadi acuan. Di samping itu bila dikelola dengan baik dan profesional, proyek sebesar ini bisa menjadi investasi yang memiliki efek pemulihan terhadap ekonomi nasional usai pandemi.

"Persyaratannya adalah setiap pengambilan langkah yang terkait IKN harus mempertimbangkan backward dan forward linkages-nya secara jelas dengan masyarakat dan perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan yang diterima Gatra.com.

Heru menuturkan, PII sebagai rumah besar Insinyur Indonesia yg beranggotakan insinyur dari semua disiplin teknik dan bidang keinsinyuran dengan 23 Badan Kejuruannya siap mendukung gagasan besar ini. Termasuk juga siap untuk memastikan agar pusat pemerintahan baru nantinya menjadi kawasan modern yang cerdas, efisien, nyaman, berkelanjutan, serta mencerminkan identitas bangsa.

Heru mengusulkan agar pembangunan IKN ini dijadikan ajang bagi inovasi teknologi yang dihasilkan oleh para insinyur Indonesia, salah satunya penggunaan teknologi Pre-Fabricated Pre-Finished Volumetric Construction (PPVC), di mana insinyur Indonesia telah mempatenkan teknik sambungan komponennya. Dengan metodologi PPVC milik Wilfred singkali, pembangunan di IKN dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.

PII akan mendaftar dan menseleksi inovasi teknologi Indonesia yang layak untuk dimanfaatkan di pembangunan IKN baru untuk diusulkan ke Pemerintah.

258