Home Ekonomi Tarif Bus Naik, Pengusaha Otobus Akui Tidak Banyak Untung

Tarif Bus Naik, Pengusaha Otobus Akui Tidak Banyak Untung

Karanganyar, Gatra.com - Tarif bus antarkota antarprovinsi mengalami kenaikan sampai 50 persen di momentum jelang lebaran. Meski tarifnya naik, pengusaha otobus mengaku tak banyak meraup untung.

Pengurus PO Langsung Jaya, Joko Widodo mengatakan kenaikan tarif sampai 50 persen dinilai wajar. Sebab, perusahaannya sedang kembang kempis di masa pandemi.

“Pandemi ini pengaruh sekali terhadap penghasilan sopir dan pengusaha. Sebelum pandemi, 20 bus operasional semua mengangkut pemudik jurusan Jakarta-Solo-Matesih. Sedangkan saat ini hanya dua unit saja yang narik penumpang,” kata Joko usai mengikuti sosialisasi Dinas Perhubungan di Matesih, Rabu (21/4).

Joko mengatakan dengan mengandalkan dua unit saja yang beroperasi mengangkut penumpang rute Jakarta-Solo-Matesih, belum bisa mencapai target pendapatan. Bahkan anjlok sampai 50 persen lebih meski tarif sudah dinaikkan. 

Sekadar informasi, tarif normal bus ekonomi AC per penumpang Rp170 ribu.

Joko mengatakan, tidak bisa selalu menerapkan aturan jaga jarak antarpenumpang di situasi bisnis sepi. Tak jarang penumpang duduk tanpa jarak.

“(Duduk berjarak) lihat situasi,” katanya.

Ia mengakui para pemudik ramai-ramai pulang sebelum larangan diberlakukan 6-17 Mei 2021. Disebutnya, paling ramai tanggal 25 April.

Pengemudi bus PO Langsung Jaya, Suranto mengatakan masih melayani trayek antarkota dalam provinsi. Untuk jurusan Solo-Tawangmangu beroperasi enam bus sedangkan Solo-Yogyakarta delapan bus.

Kepala Dishub PKP Karanganyar, Sri Suboko menyebut larangan mudik dengan bisnis angkutan umum memang dilematis. Di satu sisi, angkutan lebaran sangat ditunggu pengusaha. Namun, pelaku perjalanan terbukti menyumbang cukup signifikan kasus penularan Covid-19.

“Sejauh ini belum ada koordinasi terkait satuan tugas penyekatan.  Tentang PO bus yang memilih tidak melayani selama penyekatan diterapkan 6-17 Mei, kami menyambut baik. Sebaiknya jangan pulang mudik. Tetap di perantauan saja. Demi menekan kasus penyebaran Covid-19,” katanya.

1508

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR