Home Milenial Kepada Nadiem, PBNU Peringatkan Ini

Kepada Nadiem, PBNU Peringatkan Ini

Jakarta, Gatra.com- Sekertaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Helmy  Faishal Zaini menyebut dalam pertemuan yang berlangsung antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, pihaknya sudah menyampaikan kritik kreas atas absennya nama Pendiri PBNU Hasyim Asy'ari.

Kata Helmy, PBNU tentunya menyambut klarifikasi yang diutarakan Nadiem dalam pertemuan di Kantor PBNU, Jakarta, Sore ini (21/4). Namun, dirinya pun meminta agar kesalahan serupa jangan terulang kembali di kemudian hari. "Sejarah pendidikan Indonesia itu tidak lepas dari peran besar kiai NU, dalam konteks membangun sekaligus merintis berdirinya NKRI," tegas Helmy saat ditemui paska pertemuan dengan Mendikbud.

Menurut Helmy, Buku yang pada tahun 1914  dikeluarkan oleh Hasyim Asy'ari lah yang kemudian melandasi umat islam indonesia dalam konteks tidak membenturkan antara agama dengan negara, agama dengan negara, sehingga peran Pendiri NU tersebut sangat besar bagi sejarah Indonesia. "Melalui itu kemudian ada landasan agar beriringan sejalan tanpa harus dipertentangkan," beber Helmy.

Oleh karenanya, Helmy menegaskan bahwa kedepan PBNU juga akan memberi andil dalam penyusunan Kamus Sejarah di Kemendikbud tersebut. Kesepakatan pun sudah di capai dalam pertemuan, dan PBNU juga sekaligus menyampaikan dokumen-dokumen resmi ensiklopedia NU sebagai referensi Kemendikbud ke depan.

"Keputusan intinya adalah Pak Menteri [Nadiem] akan menyusun tim baru ini dan melakukan revisi total. PBNU juga telah menugasi Arifin Junaedi [Ketua LP Maarif NU] untuk menjadi salah satu tim perumus untuk menyampaikan masukan agar sejarah ini bisa diluruskan," tandasnya.

Sementara itu, Saat ditemui paska pertemuan, Mendikbud Nadiem pun menyebut bahwa dirinya sudah menerima masukan dan kritikan sari tubuh PBNU terkait absennya nama pendiri NU tersebut. "Tentunya, kita akan segera melakukan revisi daripada kamus sejarah ini," pungkas Nadiem.

220