Home Kesehatan OTG Meningkat, Dinkes Kehabisan Dosis Vaksin Tahap Pertama

OTG Meningkat, Dinkes Kehabisan Dosis Vaksin Tahap Pertama

Palembang, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Sumsel) Lesty Nurainy mengungkapkan, upaya vaksinasi yang dilakukan oleh Dinkes Sumsel sejauh ini mengalami hambatan akibat, kehabisan dosis vaksin. Dari total target 5,7 orang yang akan divaksin, baru sekitar 341.900 orang yang telah disuntik sejak pertama kali dilakukan Februari 2021 lalu.

"Keterbatasan vaksin menjadi kendala sejauh ini di seluruh Sumsel. Untuk vaksinasi tahap pertama hampir tidak ada lagi dosis, yang tersisa hanya untuk dosis kedua," ungkap Lesty, Senin (26/4/2021).

Lesty menjelaskan, dari target keseluruhan vaksinasi di Sumsel, pihaknya mencatat baru tiga kategori yang telah dilakukan penyuntikan. Kategori pertama yakni, pekerja publik sekitar 46,4 persen, sumber daya manusia kesehatan (SDMK) mendekati 100 persen dan usia lanjut 6,3 persen.

Dengan habisnya vaksin tahap pertama, maka pihaknya tidak bisa menjalankan vaksinasi lanjutan sambil menunggu kedatangan vaksin baru.

"Sejauh ini vaksinasi pertama ditiadakan terlebih dulu karena habis, artinya ada vaksin untuk penyuntikan kedua," beber dia.

Menurutnya, sejauh ini Dinkes Sumsel terus berupaya mengirimkan surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dibantu alokasi vaksin selanjutnya. Pihak Kemenkes pun akan melihat apakah ada penumpukan vaksin di daerah, kalau tidak ada mereka akan suplai untuk dosis selanjutnya.

"Kita ajukan sebanyak-banyaknya, kita tidak minta jumlah tapi minta suplai. Cuma kita tidak tahu kapan vaksin akan datang," ujar dia.

Sejauh ini perkembangan kasus COVID-19 masih terus terjadi di Bumi Sriwijaya. Hingga 25 April 2021 kemarin tercatat jumlah kasus positif mencapai 19.876 orang dengan pertambahan harian mencapai 144 kasus. Kasus sembuh perhari mencapai 117 kasus dengan total 17.595 orang. Lalu kasus meninggal dunia mencapai 963 orang.

Sumsel pun telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai wilayah yang harus melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lantaran kasus COVID-19 yang tinggi.

"Sekarang ini orang tanpa gejala (OTG) di Sumsel cukup besar jumlahnya sehingga berbahaya," tutup dia.


 

208