Home Gaya Hidup Hibah Perabot Higienis Bantu Edukasi Pedagang Nasi Kucing

Hibah Perabot Higienis Bantu Edukasi Pedagang Nasi Kucing

Karanganyar, Gatra.com- Edukasi jualan sehat dan bersih disampaikan Pemprov Jateng melalui bantuan pangan angkringan warga (PAW). Para pedagang menerima perkakas dari bahan stainless steel seperti ceret, rak, dan nampan saji.

Di Karanganyar, sebanyak 15 pengusaha mandiri tersebut menerimanya di rumah dinas bupati, Selasa (27/4). Mereka berdagang di wilayah Colomadu, Karanganyar Kota dan sebagainya. Tak sedikit dari mereka wirausahawan muda yang belum lama menjajal peruntungan di bisnis kuliner merakyat. Pemprov Jateng melalui Dinas Ketahanan Pangan menghadirkannya untuk diedukasi.

Biasanya pakai nampan dengan alas kertas koran. Padahal ada tinta yang bisa menempel ke makanan. Selain itu penyajiannya tanpa tutup layak. Debu beterbangan dari jalan bisa mencemarinya, kata Kepala Seksi Kelembagaan di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Cahyono kepada wartawan.

Kepada mereka, diberikan perkakas dari bahan yang lebih higienis. Cara membersihkannya pun tidak sukar. Selain itu, juga ember volume 25 liter masing-masing dua buah, panci, MMT penutup warung. Nilai bantuan per penerima Rp1,5 juta.

Lebih lanjut Cahyono mengatakan, program tersebut kali kedua sejak tahun 2020.

Pada tahun lalu di Klaten dan Semarang. Sedangkan tahun ini di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Boyolali, Karanganyar dan Cilacap. Yang diberi di tiap daerah ada 15 pengusaha kecuali Semarang 20 pengusaha. Tahun lalu bahannya alumunium dan nampan rolling. Sedangkan tahun ini bahan dan jenisnya lebih baik, katanya.

Para pengusaha angkringan dipilih dari mereka yang berjualan nasi kucing serta hidangan istimewa kampung (HIK). Omzet per hari tak lebih dari Rp200 ribu.

Bukan pengusaha angkiran yang besar atau kafe. Warung nasi kucingan lah, katanya.

Pemberian bantuan tersebut sesuai Permentan No18 tahun 2012 tentang Pangan, bahwasanya pemerintah berkewajiban menjamin keamanan mutu pangan bagi warganya.

Seorang pedagang angkringan di Colomadu, Nur Ihsan Ibrahim mengatakan menjual berbagai makanan dengan harga terjangkau. Kebanyakan bukan bikinan sendiri, tapi titipan.

Enggak mau risiko kalau memasak. Makanan titipan dapat dikembalikan jika tidak laku. Saya sendiri membuat minuman saja, kata pria yang mengaku berpendidikan terakhir S-1 Ekonomi Akuntansi ini.

1165