Jakarta, Gatra.com - Aplikasi e-Rekpro atau Rekrutmen Proaktif telah digunakan dalam menjaring Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jajaran Polri. Peluncuran aplikasi ini sendiri merupakan salah satu kebijakan utama transformasi organisasi yang dicanangkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Penanggung jawab kegiatan 04 Posko Presisi Brigjen Sandi Nugroho menjelaskan Aplikasi e-Rekpro pada tahun ini telah menjaring 1.261 peserta. Masing-masing melalui affirmative action 500 peserta (371 pria dan 129 wanita), penghargaan 40 peserta (30 pria dan 10 wanita) dan talent scouting 721 peserta (472 pria dan 249 wanita).

“Total calon Bintara Polisi yang terjaring melalui program Rekpro sejumlah 873 pria dan 388 wanita,” kata Brigjen Sandi dalam rilis, Selasa (27/04).

Brigjen Sandi Nugroho menuturkan, dalam implementasinya validasi data dilakukan secara bertahap di aplikasi e-Rekpro. Mulai dari ujung oleh petugas Bhabinkamtibmas langsung di lapangan sampai ke tingkat Mabes Polri untuk menentukan kelulusan calon anggota.

“Sehingga, di tingkat Mabes dapat terlihat total data pendaftar yang sudah masuk beserta status pendaftarannya,” jelasnya.

Sementara itu. data pendaftar yang lolos seleksi di tingkat Polres selanjutnya akan dilakukan penjaringan kembali di tingkat Polda.

Pada halaman admin Polda akan terlihat jumlah data yang terkumpul dari masing-masing Polres di wilayah hukum polda tersebut.

“Dari data ini Polres jajaran dapat menginstruksikan petugas Bhabinkamtibmas untuk melakukan validasi data langsung di lapangan,” jelasnya merinci.

Selanjutnya, data pendaftar yang lolos seleksi di tingkat Polda akan divalidasi pada tingkat akhir untuk menentukan kelolosan pendaftar sebagai anggota Polri.

Nantinya, pada admin Mabes terkumpul seluruh data pendaftar dari seluruh polda. Dari sini dapat terlihat sebaran data pendaftar baik dari status pendaftaran, pilihan jalur pendaftaran maupun dari wilayah polda mana sebaran pendaftar.

Brigjen Sandi Nugroho menuturkan bahwa secara filosofis e-Rekpro menghadirkan kesempatan bagi putra dan putri terbaik bangsa dapat mengikuti proses seleksi dengan baik, setelah diberikan pendampingan.

“Proses pendampingan ini diberikan agar para peserta tes dapat menjalani proses tanpa gagap. Minimal sudah memahami apa saja yang akan dialami pada saat tes. Sehingga, para peserta dapat mengikuti seleksi secara optimal,” tandasnya.