Home Ekonomi Pandemi Covid-19, BI Tiadakan Kas Keliling Penukaran Uang

Pandemi Covid-19, BI Tiadakan Kas Keliling Penukaran Uang

Sibolga, Gatra.com - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah (H), Kantor perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga menyediakan uang kartal pecahan baru sebesar Rp1,12 triliun bagi masyarakat di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara (Sumut). 
 
Kasir BI Sibolga, Rahmat Hutagalung mengatakan, uang kartal pecahan baru ini dapat diperoleh di seluruh Perbankan (7Bank Konvensional/Bank Umum), Pegadaian dan Kantor Pos yang ada di seluruh wilayah kerja (wilker) BI Sibolga di 16 kabupaten/kota di wilayah pantai barat Sumatera Utara (Sumut) mulai dari Kota Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng), Kepulauan Nias, Tapanuli bagian Utara dan Tapanuli bagian Selatan. 
 
"Jumlah penukaran tidak dibatasi, tergantung kebutuhan masyarakat," kata Rahmat, dalam penyampaian di acara bincang-bincang media KPw BI bersama Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali di Graha Nauli kpw BI Sibolga, Rabu (28/4) sore. 
 
Rahmat mengakui bahwa tahun ini, BI Sibolga meniadakan kas keliling penukaran uang kartal pecahan baru langsung kepada masyarakat, sebagaimana dilakukan sebelum-sebelumnya. Hal ini tidak terlepas karena kondisi Pandemi Covid-19 yang masih melanda. 
 
"Walaupun demikian, kita pastikan penukaran uang kartal pecahan baru ini tetap dapat menjangkau warga yang lebih luas sampai di pelosok. BI Sibolga sudah bekerja sama dengan seluruh perbankan, pegadaian dan kantor pos dengan membuka 101 titik outlet (loket) penukaran uang kartal pecahan baru kepada masyarakat," tukasnya.
 
Jumlah uang kartal pecahan baru yang disediakan tahun ini  meningkat 20% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu (2020) sebesar Rp933 Miliar.  "Kalau tahun 2020 kondisi ekonomi kita tidak seperti sekarang ini, sehingga terjadi devisiasi (penurunan) permintaan uang pecahan baru sebesar 20%," ungkapnya. 
 
Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali mengatakan, penambahan jumlah penukaran uang kartal pecahan baru tahun ini tidak lain karena BI melihat di tahun ini (2021) mulai terjadi pergerakan peningkatan kegiatan ekonomi. 
 
Penyediaan kebutuhan uang kartal pecahan baru ini telah memperhatikan berbagai asumsi makro ekonomi terkini dan kondisi terkait penyebaran Covid-19.
 
"Kalau tahun lalu (2020) kondisi ekonomi kita tidak seperti sekarang ini, sehingga terjadi devisiasi (penurunan) permintaan uang pecahan baru sebesar 20%," ungkapnya. 
 
Kendati menyediakan kebutuhan uang kartal pecahan baru untuk menghadapi Lebaran Idul Fitri 1442 H, namun Aswin tetap mendorong masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesian Standard (QRIS).

 

 
 
413