Home Hukum Polisi Segera Tangkap Pengirim Takjil Beracun Salah Sasaran

Polisi Segera Tangkap Pengirim Takjil Beracun Salah Sasaran

Bantul, Gatra.com - Satreskrim Polres Bantul menemukan titik terang kasus paket takjil beracun salah sasaran hingga menewaskan bocah 10 tahun, Naba Faiz Prasetya. Dua hari pasca-penyelidikan diambil alih dari Polsek Sewon, Polres telah mengantongi identitas perempuan pengirim paket dan segera menangkapnya.

"Sudah ada titik terang. Kita sudah mengantongi identitas pengirim. Tidak dalam waktu lama kita amankan," kata Kasat Satreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Jumat (30/4).

Informasi mengenai identitas pelaku ini menurut AKP Ngadi didapatkan dari penggambaran ciri-ciri oleh Bandiman, ayah korban yang diminta mengirim paket.

Gambaran itu kemudian dipadukan dengan keterangan para saksi, terrmasuk pihak yang dituju paket tersebut, Tomi, warga Bangunjiwo.

Nahasnya, paket itu ditolak dan dibawa pulang Bandiman hingga dimakan putranya, Naba, hingga bocah itu tewas.

Dilihat dari fakta bahwa wanita pengirim paket mengetahui alamat rumah dan nomor telepon Tomi, AKP Ngadi menyatakan hal itu termasuk bagian dari proses penyelidikan.

Rekaman dari beberapa CCTV di berbagai jalur yang diduga sebagai akses wanita pengirim paket juga diusut. Di lokasi pertemuan Bandiman dan pengirim paket, polisi menyatakan tidak menemukan CCTV di sekitarnya.

"Apakah wanita ini memiliki hubungan dengan penerima, nanti akan kami sampaikan saat sudah kami amankan, termasuk motifnya mengirim paket," ujarnya.

Dikonfirmasi soal profesi pihak yang dituju paket, Tomi, yang dikabarkan sebagai aparat penegak hukum, AKP Ngadi tidak bisa mengatakan hal itu.

Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta telah mengirimkan hasil pemeriksaan dan menyatakan racun di bumbu sate takjil itu adalah racun berinisial C. Tingkat bahaya racun ini lebih tinggi dibanding sianida, terlebih dengan dosis tinggi.

"Soal berapa besar racun yang terkandung di makanan, kami tidak bisa memperkirakan. Tapi yang bisa kami pastikan, kandungan racun dalam dosis tinggi," lanjut Ngadi.

Sementara itu, keluarga korban resmi menerima bantuan dari pengacara Chandra Siagian and Co untuk mendampingi  dalam kelanjutan kasus. Bandiman menyatakan bantuan ini diperlukan karena dirinya tidak mengetahui alur dalam permasalahan hukum.

"Akan sangat membantu, khususnya dalam berkoordinasi dengan kepolisian, sehingga saya bisa fokus bekerja lagi. Sejak musibah ini, saya belum bekerja lagi," kata Bandiman.

Chandra Siagian mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepolisian terkait perkembangan kasus ini.

10620