Jakarta, Gatra.com- Provinsi Jawa Barat tidak lagi memiliki desa dengan status tertinggal. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnsmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi pada Minggu (2/04).

Berdasarkan index pembangunan desa, terdapat lima kategori desa, yakni desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal, dan desa sangat tertinggal.

Budi menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 2015-2020, provinsi Jawa Barat tidak memiliki desa dengan kategori sangat tertinggal.

“Menurut angka-angka yang kami punya, di Jawa Barat sebelumnya masih ada 60 desa dengan status sangat tertinggal dan di tahun 2020 ini sudah tidak ada lagi desa dengan status sangat tertinggal,” ucap Budi dalam webinar “Dialog Peradaban untuk Indonesia Maju”.

Meski sudah tidak memiliki desa dengan kategori sangat tertinggal, Budi menuturkan bahwa Jawa Barat masih memiliki 121 dengan kategori tertinggal pada tahun 2020.

Budi menuturkan bahwa jumlah desa tertinggal memiliki penurunan yang signifikan dari tahun 2015. “Di tahun 2015, ketika itu masih ada 1352 desa dengan status tertinggal, jadi dalam kurun waktu 5 tahun, percepatannya luar biasa. Tinggal 10% saja dengan status tertinggal,” ujar Budi.

Adapun desa dengan kategori berkembang meningkat menjadi 3290 desa, kategori maju 1.631 desa, dan kategori mandiri 270 desa.

Dalam skala nasional, Budi menyebutkan bahwa lebih dari 20 ribu desa masih dalam status tertinggal dan sangat tertinggal. Sebanyak 95% Presentase desa kategori tertinggal dan sangat tertinggal ini terdiri dari daerah di Indonesia bagian timur khususnya provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, dan Provinsi Nusa Tenggata Timur (NTT).