Home Politik Pilkades Serentak, Ada Wuwur Hingga Ritual Ngurung Jago

Pilkades Serentak, Ada Wuwur Hingga Ritual Ngurung Jago

Purworejo, Gatra.com- Gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, akan dilaksanakan Senin (3/5). Sebanyak 105 kandidat akan bertarung di 41 desa.
 
Kepala desa menjadi jabatan sosial yang mengandung prestis dan strategis. Banyak mantan kepala desa yang kemudian melanjutkan karir politik mereka di eksekutif, legislatif atau do partai politik. Pilkades tak bisa dipisahkan dengan istilah 'wuwur' atau memberikan uang kepada pemilih. 
 
Selain 'wuwur' ada pula beberapa ritual yang dilakukan para calon agar bisa memenangkan kontestasi. Salah satu ritual adalah dengan mengurung ayam jantan (jago). Dipercaya, ada pertanda spirituall melalui ayam jago, jika sering berkokok, calon yang mengurung akan menang, pun sebaliknya. 
 
Salah satu calon, Gunawan yang akan bertarung di Desa Sumberejo, Kecamatan Purwodadi  Kabupaten Purworejo mengaku bahwa, ia optimis memenangkan kontestasi. Ada 743 warga Desa Sumberejo akan memberikan pilihannya esok hari dibagi menjadi 2 TPS.  "Jadi politikus itu harus optimistis. Menjelang pilihan, yang saya lakukan ya konsoslidasi dengan pendukung dan timses. Dinamika seperti gesekan-gesekan itu hal biasa. Banyak yang mengadu ada presure-presure dari pihak tertentu," jelas Gunawan saat ditemui di rumahnya, Minggu sore (2/6/2021).
 
Mengenai tingginya biaya politik Pilkades, calon incumbent ini tak membantahnya. "Biaya politik desa tidak sama, masing-masing desa berbeda. Ada desa yang memang murni tidak pakai 'wuwur', wuwur sedikit,  sedang dan tinggi. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nominal uang ada pada masing-masing kemampuan ekonomi para kandidat," jelas Gunawan.
 
Gunawan menolak bahwa pemberian uang wuwur dikategorikan sebagai money politics. "Wuwur itu masuk dalam pusaran sistem tak tertulis Pilkades yang disepakati oleh masyarakat. Jika ada yang tak memberi, tidak akan dipilih oleh warganya. Sudah ada contoh kasusnya," lanjutnya.
 
Dalam persaingan, semua calon tentu harus siap menang dan siap kalah. Akibat gesekan Pilkades bahkan bisa dirasakan hingga bertahun-tahun, kadang para pendukung calon masih bermusuhan. Tak bisa dipungkiri, meskipun lingkup politiknya paling kecil, namun biaya yang harus dikeluarkan oleh calon sangat tinggi.
3618