Home Ekonomi Untuk Ongkir Harbolnas, Wamenparekraf: Teknisnya di Kemendag

Untuk Ongkir Harbolnas, Wamenparekraf: Teknisnya di Kemendag

Jakarta, Gatra.com – Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Wamenparekraf RI) menyebut, perihal ongkos kirim atau ongkir yang akan ditanggung pemerintah saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) itu pelaksanaan teknisnya ada di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Jadi kalau berkaitan dengan ongkir dalam menyambut Harbolnas Lebaran, telah diputuskan bahwa di pelaksanaan teknisnya ada di Kementrian Perdagangan. Jadi, memang nanti dilaksanakan oleh Kementrian Perdagangan, nanti lebih detailnya lebih baik memang ditanyakan ke Kemendag, dan nanti mereka akan bekerjasama dengan industri untuk memberikan stimulus tersebut,” terangnya, saat menjawab pertanyaan media via Zoom, dalam “Extended Weekly Press Briefing” yang digelar pada Senin petang, (3/5).

“Namun mungkin saya dalam kesempatan ini ingin menyampaikan, bahwa dari Kemenparekraf sendiri sedang memfinalisasi sebuah program pascalebaran terkait stimulus untuk mendukung produk-produk UMKM ekonomi kreatif, dan mendukung apa namanya, demand, apa, meningkatkan demand untuk produk-produk lokal buatan Indonesia. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan pada saat ini,” jelasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno membenarkan pemerintah memang hendak meluncurkan program ongkir tersebut. Di mana, pelaksanannya oleh Kemendag yang bekerjasama dengan perusahaan pemilik platform e-commerce yang ada di dalam Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA).

“Rencananya, pelaksanaan ini tentunya nanti akan diumumkan secara detail oleh Kementrian Perdagangan. Tapi, konon kabarnya, kami diberitahu akan dalam lingkup Harbolnas, Hari Belanja Online Nasional, H-10 sampai H-6 Idul Fitri,” tuturnya.

Sandiaga menambahkan, nantinya akan ada kesempatan untuk membeli produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif untuk sebagai hantaran lebaran, dan hal ini juga sebagai insentif untuk UMKM tersebut.

“Karena ini ada larangan mudik, jadi kita untuk memberikan suatu kebijakan yang menggairahkan di saat mendekati Lebaran ini adalah kita mendorong program ini, sehingga Idul Fitri tahun 2021 masih bisa merasakan kehadiran walaupun tidak secara fisik tapi dengan produk-produk ekonomi kreatif. Ini adalah bagian dari inovasi, adaptasi dan kolaborasi, di mana insentif ongkir tentunya sangat dibutuhkan oleh para UMKM dan masyarakat saat mereka tidak bisa hadir di kampung halamannya bertemu dengan handai taulan,” ucapnya.

111