Jakarta, Gatra.com – Menteri luar negeri (Menlu) dari negara-negara kaya G7 berkumpul di London, Inggris pada hari Senin, (3/5) untuk melakukan pertemuan langsung pertama mereka sejak pandemi COVID-19 dimulai. Di mana, tuan rumah Inggris yang dihadiri oleh Menlu Dominic Raab membuka pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.
Group of Seven atau G7 merupakan organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada dan Prancis.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Senin, (3/5) pada kesempatan kali ini bertujuan guna menegaskan kembali pengaruh Barat serta mengatasi masalah-masalah seperti pemulihan virus corona, perubahan iklim, serta bagaimana menangani Cina dan Rusia.
Para menteri itu akan meletakkan dasar bagi perjalanan pertama Presiden AS Joe Biden ke luar negeri sejak menjabat. Di samping itu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Inggris pada bulan depan dimaksudkan untuk menghidupkan kembali kerja sama dengan sekutu tradisional setelah bertahun-tahun bergesekan di bawah kepimpinan Donald Trump.
Ada pun diketahui, selain anggota G7, Inggris juga mengundang menteri dari Australia, India, Afrika Selatan, dan Korea Selatan pekan ini. Rapat akan dimulai dengan makan malam pada Senin malam, (3/5).
Namun sebelum itu, Raab dan Blinken hendak bertemu guna membahas tujuan bersama. Di mana, Inggris ingin memanfaatkan kesediaan Biden agar terlibat kembali dengan upaya global untuk memerangi perubahan iklim, dan memulihkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang ditolak oleh Trump.
Raab mengatakan pada hari Minggu, (2/5) bahwa G7 akan melihat proposal untuk membangun mekanisme respons cepat guna melawan disinformasi Rusia. Selain itu juga akan mengacu pada Cina, terkait perlunya membela pasar terbuka serta demokrasi.
“Di semua bidang ini, kami ingin benar-benar tegas, dan berdiri bahu-membahu tidak hanya dengan orang Amerika, sama pentingnya dengan mereka, tetapi juga dengan sekutu kami yang lebih luas. Itulah mengapa G7 sangat penting,” ujarnya.
Raab dan Blinken juga diperkirakan akan membahas pembicaraan perdagangan yang tengah berlangsung dengan AS, saat Inggris sedang mencari kesepakatan yang sejauh ini sulit dipahami. Bahkan, disebut-sebut oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai salah satu peluang terbesar yang dibuka dengan mundurnya dari Uni Eropa.
