Home Ekonomi Pemerintah akan Kejar Nilai Ekspor 2 Komoditas Unggulan

Pemerintah akan Kejar Nilai Ekspor 2 Komoditas Unggulan

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah akan mengejar nilai peningkatan nilai ekspor bagi 2 komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia, yaitu sarang burung walet dan tanaman porang. Peningkatan nilai ekspor tersebut dimaksudkan guna mendapatkan harga terbaik dari pasar dunia yang hendak memberikan keuntungan lebih baik terhadap para petani serta industri dalam negeri.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang memberikan keterangan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Presiden, Jakarta, selepas rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, pada Selasa (4/5).

“Sarang burung walet ini mempunyai nilai yang luar biasa. Sedangkan Indonesia menjadi produsen utama dari sarang burung walet untuk dunia. Bahkan, kalau tidak salah, hampir 80% dari kapasitas dunia disuplai dari Indonesia,” kata Lutfi.

Pada tahun lalu, Indonesia telah mengekspor sarang burung walet dengan nilai total US$540 juta atau setara Rp7,8 triliun dari 1.316 ton sarang burung walet yang berhasil diekspor. Meski demikian, masih ada perbedaan harga yang sangat besar dari penjualan di pasar dunia tersebut.

“Hal itu terjadi karena memang negara-negara tujuan utama mempunyai harga yang berbeda. Misalnya Hong Kong, yang kita menjual lebih dari hampir lebih dari 85% dari ekspor kita, harga per kilonya itu hanya US$88 [setara dengan Rp1,2 juta], sedangkan di RRT [Republik Rakyat Tiongkok] harga satu kilonya lebih dari US$1.500 [setara dengan Rp21,6 juta],” ujar Lutfi.

Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan persamaan aturan dengan satu tujuan yang hendak dicapai, yakni menggalakkan ekspor untuk komoditas tersebut serta berupaya memperoleh hasil terbaik bagi petani dan industri di dalam negeri.

Sementara itu, Lutfi menyebutkan bahwa dalam kunjungannya ke Cina beberapa waktu lalu, diketahui bahwa pemerintah setempat telah berkomitmen untuk membeli komoditas sarang burung walet Indonesia senilai Rp16 triliun. Pihaknya hendak berupaya merealisasikan komitmen tersebut untuk kepentingan petani dan industri lokal.

“Hari ini, angka itu baru separuhnya [terealisasi] dan kita akan mengejar target tersebut di akhir 2021,” ujarnya.

Di samping itu, Lutfi pun memaparkan komoditas unggulan Tanah Air lainnya yang memperoleh permintaan besar dari pasar dunia, yaitu tanaman porang. Tanaman tersebut sesudah diolah lebih lanjut dapat menjadi bahan pangan pengganti tepung terigu.

“Makanan baru dari tanaman ini adalah nongluten food atau pengganti tepung terigu. Ini lebih disukai karena lebih sehat dan menjamin kesehatan. Ini menjadi tren dan mendapatkan harga yang luar biasa,” ungkapnya.

Kementan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kemendag juga hendak berupaya secara maksimal untuk dapat meningkatkan ekspor komoditas porang ke pasar dunia.

179