Kupang, Gatra.com - Pemilihan Gubernur NTT baru akan dihelat pada tahun 2024. Namun Partai Golkar NTT, telah mengumumkan para kandidat calon Gubernur. Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena melalui zoom meeting, Rabu (5/5) memperkenalkan dua kandidat Gubernur dan belasan Calon Wakil Gubernur kepada publik NTT juga para pengurus, Ketua DPD II Partai Golkar 22 Kabupten / Kota.
Dalam pernyataan politiknya Melki menyebutkan, dua kandidat itu adalah Melkiades Laka Lena dan Wagub NTT saat ini, Josef Nae Soi, untuk bertarung di Pilgub NTT tahun 2024 yang akan datang.
Sementara untuk kandidat calon Wakil Gubernur secara resmi Melki memperkalkan nama –nama Inche Sayuna, Hugo Kalembu, Ans Takalepeta, Jonas Salean, Sebastian Salang, Herman Hayong, Umbu Lili Pekuwali, Adrianus Bria Seran, Gabriel Manek, Frans Sarong, Anwar Pua Geno, Maksi Adipati Pari, Liibby Sinlaeloe, Angel Dian Da Silva, Mira Natalia Pellu, Saturminus Kristian Jawa, Yance Sunur, Ossy Gandut, dan Nita Blegur
“Inilah rekap nama usulanCalon Gubernur dan calon Wakil Gubernur dari internal Golkar yang berkembang sampai saat ini. Akan selalu dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu terkait popularitas dan elektabilitas para calon internal Golkar ini ,” kata Melki Laka Lena.
Menurut Melki yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini usulan nama-nama ini sesuai kapasitas dan latar belakang semua potensi kepemimpinan yang Golkar miliki di level Propinsi.
“Usulan nama –nama ini sudah diamati selama ini. Pola yang sama juga seterusnya dilakukan oleh Kabupaten / Kota se NTT dalam rangka Pilkada tingkat ll tahun 2024,” jelas Melki.
Dia juga mengatakan, latar belakang kader internal Golkar yang diusulkan ini adalah yang sedang menjabat posisi publik di eksekutif atau legislatif di berbagai tingkatan.
“Juga ada aktivis LSM, unsur perempuan dan anak muda. Semua dikompilasi dan digabung dalam nama-nama yang diusulkan kali ini. Evaluasi terkait popularitas dan elektabilitas nama-nama dimaksud sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur , juga Bupati akan rutin dilakukan secara berkala melalui survei internal Partai Golkar,” tegas Melki.
