Home Kesehatan Covid-19 di Salatiga Meningkat, Wali Kota Ingin Transparansi

Covid-19 di Salatiga Meningkat, Wali Kota Ingin Transparansi

Salatiga, Gatra.com – Kasus Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah kembali mengalami peningkatan. Bahkan saat ini tercatat sebagai zona merah.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, pemerintah tidak perlu panik, melainkan harus segera memberikan solusi, siap siaga atas setiap kejadian di masyarakat.

Dia pun meminta, meningkatnya kasus ini tak perlu ditutup-tutupi. “Kalau memang seluruh wilayah di Salatiga merah, ya sampaikan merah. Jika hijau, sampaikan saja hijau tidak usah ditutup-tutupi,” ungkapnya, Rabu (5/5).

Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk transparansi supaya masyarakat tahu bahwa pandemi ini belum selesai. “Nek aku ora nggugu, nek aku mbregudul, nyatane yo dho ketularan (Kalau tidak patuh, tidak disiplin, kenyataannya masih banyak yang tertular Covid-19),” sebutnya.

Dia menyadari akhir-akhir ini masyarakat merasa seolah pandemi sudah selesai, sehingga mereka lengah dan melonggarkan protokol kesehatan. Oleh karena itu ia mendesak kepada instansi terkait untuk kembali meningkatkan kewaspadaan masyarakat, menyampaikan informasi tentang bahaya Covid-19, sekaligus mengingatkan bahwa Pandemi Covid-19 belum selesai.

“Anggota Satpol PP harus terus berkeliling melaksanakan pemantauan. Kegiatan tersebut bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19,” terangnya.

Untuk itu pula, Wali Kota menggerakkan OPD yang ada di Kota Salatiga untuk saling mengawasi dan bersama-sama menjalankan kebijakan. “OPD terkait dapat segara memahami posisi dan tupoksinya masing-masing, dan masyarakat juga bisa saling mengingatkan,” jelasnya.

Kepada Dinas Pendidikan, Wali Kota menyampaikan jika memang sedang berada di zona merah maka rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus ditunda dengan melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, mengaku merasa bersalah dan memohon maaf kepada seluruh pihak atas kondisi Kota Salatiga yang pekan terakhir ini terpuruk ke zona merah.

Diakui, dia merasa kecewa karena beberapa waktu lalu, Kota Salatiga pernah berada di titik terbaik secara nasional melalui tingkat pengendalian penyebaran Covid-19 dengan angka kesembuhan terbaik, kasus aktif terkecil, dan kematian paling sedikit.

Tetapi rupanya hal tersebut menjadikan masyarakat lengah, sehingga apa yang sudah dilakukan sebelumnya tersebut tidak dapat dipertahankan. “Kemarin, selama satu minggu, kasusnya hanya 50 orang terkonfirmasi Covid-19. Sekarang, sehari saja sudah 50 orang yang aktif. Atas nama Kota Salatiga saya mohon dengan sangat, mari kita bekerja sama,” katanya.

173