Home Hukum Eks Jubir Kecewa Pegawai KPK Gagal Karena Tes Kontroversial

Eks Jubir Kecewa Pegawai KPK Gagal Karena Tes Kontroversial

Jakarta, Gatra.com - Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengkritik dalih penggunaan tes wawasan kebangsaan untuk menyingkirkan sebanyak 75 pegawai KPK yang terancam diberhentikan karena tidak lolos asesmen tersebut.

Padahal menurut Febri, melalui program Indonesia Memanggil untuk menjaring insan KPK terbaik sudah sejak awal disaring melalui proses yang panjang dan diseleksi secara ketat. Pada saat pertama kali seleksi administrasi juga ada beeberapa pertanyaan awal tentang pondasi-pondasi Integritas dan motivasi masuk KPK.

"Kalau melihat tes masuk PNS, ada bbrpa soal yg mirip. Tp saya merasakan tesnya sgt berat hari itu. Slain menguji potensi iq jg kesabaran dan konsistensi," cuit Febri melalui akun pribadinya @febridiansyah, Kamis (6/5) malam.

Pada tahap 3 tes kompetensi Indonesia Memanggil sesuai bidang masing-masing dan pengetahuan umum tentang berbangsa dan bernegara, hukum dan pemberantasan korupsi. Fenri yang melamar sebagai Penyelidik, terdapat juga pertanyaan tentang audit.

"Tahap 4 tes bahasa Inggris.Pada tahap kompetensi ada wawancara dg konsultan. Saya merasakan hanya hal yg relevan yg digali. Bahkan ada pertanyaan mendalam ttg integritas dan independensi. Termasuk pertanyaan, apa yg akan anda lakukan jk tahu atasan salah?."

Febri menjawab akan ingatkan dengan cara yang tepat. Situasi yang paling sulit menurutnya adalah ketika harus memilih kepentingan pribadi dengan kepentingan pelaksanaan tugas. Hingga terkait kepemimpinan tim dan pengambilan keputusan.

"Saya memahami, ini pertanyaan sgt penting krn terkait aspek kepemimpinan dan konflik kepentingan. Ada jg sesi Leaderless Group Discussion membahas ttg nilai2 dasar antikorupsi seperti kejujuran dan bgaimana membangun prinsip antikorupsi dlm kehidupan masyarakat hingga bernegara. Proses yg dilalui cukup panjang dan saringan yg sgt ketat."

Setelah seluruh tahapan dilalui, calon pegawai yang lolos seleksi dipanggil wawancara dengan unit kerja. Calon pegawai yang lolos tahap wawancara unit kerja ini berarti telah memenuhi kompetensi dasar kemduain mencocokkan dengan pelaksanaan tugas unit masing-masing. Pada fase wawancara inilah digali sedemikian rupa kemampuan dan latar belakang.

"Sebelumnya KPK menerjunkan tim profiling msg2 calon. Setelah lolos seluruh tahapan, seingat saya ada 160 orang. Kami memasuki tahapan yg paling “terkenal” di setiap angkatan KPK."

Tahapan itu yakni pendidikan dasar yang disebut Induksi Pegawai KPK. Febri mengungkapkan pada angkatanny dididik dan ditempa di Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar selama 2 bulan dan berlarih di hutan Situ Lembang. Beberapa angkatan sebelumnya ada yang di BAIS TNI dan Akpol.

"Kami diberikan berbagai materi fisik, disiplin, aspek kebangsaan dan cinta tanah air, hingga materi2 intelijen dan hukum. Lengkap."

"Karena itu saya ga habis pikir skrg bbrpa pegawai senior yg berdedikasi dan kinerja bagus terancam disingkirkan hanya krn tes wawasan kebangsaan yg kontroversial ini," cuit Febri.

109