Home Kesehatan Ketahuan Palsukan Surat Rapid Test Antigen, Pemudik Menangis

Ketahuan Palsukan Surat Rapid Test Antigen, Pemudik Menangis

Slawi, Gatra.com - Empat orang pemudik kedapatan membawa surat hasil rapid test antigen palsu ketika digelar operasi penyekatan di Exit Tol Tegal, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (8/5). Surat tersebut dibeli dari calo dengan harga Rp175 ribu.

Petugas awalnya mencurigai sebuah mobil pribadi berplat nomor lokal yang keluar dari tol. Mobil ini dihentikan dan dilakukan pemeriksaan. Saat diperiksa, di dalam mobil ada empat orang termasuk sopir yang akan mudik ke Tegal dan Pemalang, dari Jakarta .

Keempatnya terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki. Mereka lalu menunjukkan surat tugas dari perusahaan dan surat keterangan hasil rapid test antigen. Meski begitu, petugas yang memeriksa tak percaya begitu saja.

Pasalnya ada kejanggalan dalam surat hasil rapid test antigen yang ditunjukkan. Kendati ada stampel basah, tidak ada tandangan dari petugas penanggung jawab yang menjadi bukti keabsahan surat tersebut.

Ketika diperiksa lebih lanjut, salah satu di antara mereka akhirnya mengakui surat hasil rapid test antigen yang ditunjukkan palsu. Pemudik bernama Elok itu mengaku membayar Rp175 ribu per surat ke seseorang agar bisa mendapatkan surat rapid test antigen abal-abal.

"Tidak sempat ke klinik untuk rapid test antigen karena pulang dari pabrik jam satu malam langsung mudik, jadi pakai surat keterangan palsu," akunya.

Sembari menangis Elok mengatakan pada lebaran tahun lalu tidak mudik sehingga pada lebaran tahun ini nekat mudik. "Lebaran tahun kemarin sudah tidak mudik, tahun ini masak tidak boleh mudik lagi," tuturnya.

Setelah diberikan pemahaman, keempat pemudik tersebut akhirnya diminta petugas untuk putar balik. Adapun surat rapid test antigen yang dipastikan palsu disita.

Kepala Pos Pengamanan Operasi Penyekatan Pemudik Exit Tol Tegal, AKP Sehroni meminta pemudik tidak coba-coba mengelabui petugas salah satunya dengan memalsukan surat hasil rapid test antigen.

"Kalau pulang membawa virus dan tidak ketahuan karena tidak tes kan bisa membahayakan keluarga. Mereka bisa tertular," ujar Sehroni.

Menurut Sehroni, selain kendaraan yang membawa pemudik dengan surat hasil rapid test antigen palsu, ada 29 kendaraan pemudik lain yang diputar balik selama operasi penyekatan pada Sabtu (8/5). "Total ada 30 kendaraan kami putar balik," tandasnya.

1861