Karanganyar, Gatra.com – Baznas Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), menyalurkan zakat fitrah kepada 8.194 penerima atau mustahik. Pada tahun ini, jumlah beras yang terkumpul menurun sampai 2 kuintal. 

Ketua Panitia Zakat Fitrah Baznas Karanganyar, Kafidi, mengatakan, pada tahun ini hanya terkumpul 21,8 ton beras. Adapun beras itu didapatkan dari lelang bersumber zakat uang Rp217.500.750. Sebagian zakat sudah dalam bentuk beras bobot 1,167 ton. 

"Jadi, dibanding tahun lalu, jumlahnya berkurang 2 kuintal. Di tahun ini, 8.194 penerima zakat berasal dari 15 kecamatan yang diusulkan 134 lembaga," kata Kafidi kepada Gatra.com, Minggu (9/5). 

Dua kecamatan yang tidak meminta zakat dari Baznas adalah Jatipuro dan Tawangmangu. Sebab, pengelolaan zakat di dua kecamatan itu secara mandiri dinilai mencukupi. 

Kafidi mengatakan, zakat fitrah dikumpulkan dari para ASN maupun masyarakat umum. Pendistribusian dimulai pada Sabtu (8/5) dengan disaksikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono. 

Sementara itu, Juliyatmono, mengapresiasi masyarakat yang menyalurkan zakat di tengah situasi berat pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Sebab, sesuai tuntunan agama, menunaikan zakat maupun bersedekah yang jangan ditunda dan harus dilakukan pada waktu lapang maupun sempit.

Menurutnya, Baznas menyalurkan zakat fitrah langsung kepada mustahik, agar semua bisa merasakan kegembiraan di hari raya Idulfitri.

"Zakat fitrah itu untuk membersihkan diri. Mungkin ada hal-hal yang kurang saat menjalankan ibadah puasa. Berbagi kegembiraan di hari raya, agar semua gembira di hari raya," katanya.