Home Ekonomi Perekonomian Kepri Membaik Meski Masih Terjadi Inflasi

Perekonomian Kepri Membaik Meski Masih Terjadi Inflasi

Batam, Gatra.com – Bank Indonesia (BI) mencatat perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I 2021 cukup membaik, meski sempat mengalami kontraksi sebesar -1,19%. Jumlah ini diklaim lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sedalam -4,46%.

Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi K. Atmaja, mengatakan, perbaikan perekonomian Kepri tersebut dipicu oleh meningkatnya aktivitas masyarakat. Dari sisi lapangan usaha, perekonomian Kepri masih ditopang industri pengolahan yang terus meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

"Sektor ini memiliki share sebesar 41,97% yang tercatat tumbuh sekitar 7,33% (yoy). Konstruksi dengan share sebesar 19,25 % yang tumbuh sebesar 0,05% (yoy). Setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -9,24% (yoy)," katanya, saat media brifing di Batam, Minggu (9/5).

Sementara itu, Musni merinci, dari sisi pengeluaran, perekonomian Kepri didorong oleh konsumsi rumah tangga (RT) dan investasi (PMTB) yang masing-masing tumbuh sebesar -0,66% (yoy) dan 0,06% (yoy), lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pada April 2021, Kepri juga tercatat mengalami inflasi sebesar 1,61% (yoy). Jumlah itu terbilang meningkat dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya, yakni sebesar 1,56% (yoy). Inflasi tersebut didorong oleh kelompok administered prices dan kelompok inti, terutama tarif angkutan udara, tarif kendaraan roda dua online (ojol), dan harga emas perhiasan.

"Inflasi bulan April 2021 lalu menunjukkan bahwa daya beli atau permintaan masyarakat masih terjaga sejalan dengan perbaikan ekonomi yang terus berlangsung. Memasuki bulan Mei 2021, tekanan inflasi diperkirakan kembali meningkat, terutama memasuki hari raya Idulfitri 1442 H," ujaranya.

Musni memperkirakan, inflasi Mei 2021 berada di kisaran 0,180,58% (mtm). Namun, dengan adanya upaya pengendalian inflasi oleh Tim TPID dalam menyambut Idulfitri 2021, diperkirakan inflasi Kepri masih dapat dijaga sekitar batas bawah sasaran yang ditetapkan yakni 3±1%.

"Upaya pengendalian tersebut terutama difokuskan untuk menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan dengan memprioritaskan arus bongkar muat bahan pokok di pelabuhan dan melakukan operasi pasar murah," katanya.

306