Home Milenial Gawat! Pendulangan Emas di Maluku Gunakan Merkuri

Gawat! Pendulangan Emas di Maluku Gunakan Merkuri

Ambon, Gatra.com- Satuan Reserse Kriminal Polres Maluku Tengah mengungkap tindak pidana pertambangan menggunakan kimia berbahaya di Maluku. Kali ini terkait penggunaan merkuri terjadi di Dusun Supulesi,Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
 
Kapolres Kabupaten  Maluku Tengah, AKBP Rositah Umasugi mengungkapkan, perkara dugaan tindak pidana pertambangan dan minerba itu berawal dari adanya informasi masyarakat terkait aktivitas pendulangan emas dengan menggunakan zat kimia berbahaya. 
 
"Setelah kita mendapatkan informasi dari masyarakat (informan) jika di Dusun Supelesi, dilakukan kegiatan penyulingan  material yang diduga mengandung emas menggunakan mesin tromol yang dicampur dengan mercuri. Kemudian pukul 02.30 WIT, kemarin tim yang dipimpin KBO Reskrim bergerak kelokasi dan hasilnya menemukan tromol tersebut," kata Kapolres, kepada wartawan di Masohi, Minggu (9/5).
 
Menurut Kapolres, sebelum tiba dilokasi penyulingan, tim lebih awal berkoordinasi dengan kepala Dusun Suplesi maupun dengan ketua RT setempat.
 
"Tim langsung bergerak menuju kediaman keluarga terduga pelaku, dan berhasil ditemukan barang bukti berupa alat pengolahan material emas (tromol) yang berada di belakang rumah pelaku, dan bahan kimia," jelas Umasugi. 
 
Kapolres menambahkan, selain mengamankan barang bukti tromol dan sejumlah botol berisikan bahan kimia. 
 
Selain itu, kata Kapolres, pihaknya juga telah  menangkap H alias La Ane (40), yang diduga sebagai pemilik dari tromol maupun bahan-bahan kimia berbahaya itu. 
 
"Selain pelaku H alias La Ane, tim juga mengamankan mercuri dengan berat kurang lebih 6 kg, yang disimpan dalam botol aqua 600 ml, material hasil olahan dengan volume 0,212, 4 buah tromol, 3 buah vambel tromol. Kemudian 1 unit mesin merk yanmar, dan 1 unit gearbox, serta 10 karung material yang belum diolah dengan berat keseluruhan kurang lebih 208 kg, "beber Kapolres.
 
Pelaku  kata Kapolres mendapatkan bahan-bahan kimia itu dari Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat. 
 
"Mercury sebanyak kurang lebih 6 kg yang pelaku beli langsung di Negeri Iha, Kecamatan Huamual SBB, dengan harga beli Rp. 400.000, per Kg, selain itu pelaku juga menyerahkan hasil olahan emas yg belum sempurna (Un Voloide) dengan berat kurang lebih 212 gram," Jelasnya 
 
Tersangka Dijerat dengan pasal 161 Undang-undang RI nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU RI nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, dengan ancaman hukuman 5 Tahun.
233