Home Ekonomi Jasa Tukar Uang Menjamur, Seribuan Paling Laris

Jasa Tukar Uang Menjamur, Seribuan Paling Laris

Jepara, Gatra.com - Sejak 12 hari terakhir jelang Idul Fitri, jalan utama menuju pusat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dipenuhi penyedia jasa tukar uang baru. Pada Senin (10/5) ini saja, terdapat 10 kendaraan baik roda dua maupun empat parkir di tepi jalan menyediakan jasa layanan penukaran uang untuk keperluan angpao Lebaran. 
 
Terlihat duduk di samping mobil, seorang ibu sambil memegang pecahan uang baru untuk ditawarkan kepada para pennguna jalan. Meski terik matahari singa itu, tidak mengurangi semangatnya untuk memberikan jasa penukaran uang. 
 
Sebut saja Sri Rejeki, warga Semarang ini sudah beberapa hari ini bolak balik Semarang Jepara, untuk melayani jasa penukaran uang. Si Rejeki atau yang disapa Vivi itu, setiap tahun datang ke Jepara khusus untuk melayani jasa penukaran uang baru. 
 
Menurut Vivi, menjelang Idulfitri banyak masyarakat yang mencari uang baru untuk zakat, Tunjangan Hari Raya (THR), atau untuk dibagikan kepada saudara-saudara mereka. Hal ini sudah menjadi budaya mereka. 
 
Masyarakat biasanya menukar uang mereka ke pecahan kecil. Biasanya mereka menukar uang Rp100.000 ke pecahan Rp1.000 hingga Rp20.000. Namun, tahun ini pecahan seribua-an rupiah digemari para penukar untuk keperluan THR anak-anak. 
 
"Yang tukar dari 100 sampai 2 juta, kalo paling banyak diminati 5 ribu-an. Kalo yang 10 sampai 20 ribu itu sebelum mendekati lebaran, soalnya buat zakat," ujarnya.
 
Memang pihak bank sejatinya telah menyiapkan layanan penukaran uang receh dengan nominal yang dibatasi. Namun, antusiasme warga yang menukarkan uang membuat sebagian masyarakat cenderung menukar uang mereka ke jasa penukaran uang jalanan. 
 
Meski banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan usaha menukarkan uang di jalan, Vivi mengungkapkan pendapatannya tahun ini cukup merosot.
 
"Tahun ini lumayan, tapi lebih banyak minat tahun kemarin," ujar Vivi. 
 
Dari sisi pembeli, Ridwan, calon pemudik Jepara-Kendal mengaku percaya atas keaslian uang yang dijajakan para penukar uang receh jalanan. Baginya, ada uang jasa Rp 10 ribu dianggap sebagai uang lelah antri. 
 
"Ketimbang saya antri berjam-jam di bank. Saya enggak sempet, syukur kalau kebagian kalau enggak ya mending di sini aja,"  kata Ridwan.
1533