Home Ekonomi Penyekatan di Barat Jebol, Bupati: Persoalannya Rumit Ini

Penyekatan di Barat Jebol, Bupati: Persoalannya Rumit Ini

Banyumas, Gatra.com - Jebolnya pos penyekatan pemudik di wilayah barat, seperti Bekasi dan Karawang membuat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah turut terdampak. Pengendara sepeda motor dari wilayah barat yang hendak menuju timur cukup banyak yang terjaring di posko penyekatan perbatasan Banyumas.

Petugas gabungan di pos penyekatan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, membelokkan puluhan kendaraan roda dua yang berpelat nomor luar eks Karesidenan Banyumas ke dalam area posko. Pemudik itu didata kemudian diminta kelengkapan surat-surat serta dicek suhu tubuhnya.

Bupati Banyumas, Achmad Husein saat memantau pos penyekatan Jembatan Timbang Ajibarang, Senin (10/5) mengatakan, pihaknya harus mengambil kebijakan khusus bagi para pemudik yang melintas pos tersebut. Sebab, mereka bukan hanya warga Banyumas saja, tapi juga ada warga dari daerah lain seperti Kebumen dan Purworejo.

"Persoalannya rumit ini, karena bukan (hanya) menyangkut Kabupaten Banyumas. Kalau warga Banyumas, masuk sini sudah pasti masuk karantina. Tapi karena ada warga Purworejo, Kebumen dan Jawa Timur, kalau kita ambil kebijakan suruh balik lagi juga bagaimana. Wong sudah sampai sini. Kita karantina juga bukan hak kita. Akhirnya kita ambil kebijakan kita tes (cepat) antigen semuanya. Gratis," jelasnya.

Dia mengatakan, bila hasil tes tersebut negatif, pemudik boleh melanjutkan perjalanan. Namun, apabila hasilnya positif, pemudik tersebut akan dirawat sementara oleh petugas kesehatan dari Kabupaten Banyumas. Setelah itu, yang bersangkutan akan diserahkan kepada pemerintah daerah tujuan pemudik.

Husein mengemukakan, sejak aturan larangan mudik diterapkan hingga saat ini, lebih dari 3.000 pemudik sudah menjalani rapid test antigen. Sementara untuk kendaraan yang diputar balik, mencapai 200 unit setiap hari. "Satu hari ada 200-an (yang diputar balik)," kata dia.

Husein mengatakan, Pemkab Banyumas bersama Polresta Banyumas dan petugas gabungan berusaha konsisten melaksanakan penyekatan tersebut. Namun, dia mengakui, wilayah lain tidak melakukan penyaringan pemudik.

Oleh karena itu, pihaknya mengambil kebijakan yang dinilai tidak menyengsarakan masyarakat yang tetap berusaha mudik. Para pemudik yang melintas wilayah Banyumas, cukup menjalani tes cepat antigen saja.

"Kita sudah komunikasi dengan Dinas Kesehatan. Saya ambil tanggung jawab sebagai kepala daerah sini," ujarnya.

Terkait jebolnya pos penyekatan di wilayah barat, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol M Firman L Hakim mengatakan, hal itu menjadi polemik di wilayahnya. Sebab, pihaknya berharap penyekatan di wilayah barat berjalan efektif.

"Kita berharap disekatnya di daerah barat. Ternyata kan jebol. Ini akan berdampak pada kami. Di sini tidak jebol kita. Di sini kita tetap melakukan upaya terbaik. Intinya kita berupaya tetap menjaga kesehatan yang ada di sini," tandasnya.


 

1240