Home Teknologi Kemkominfo dan Kemdikbud Ristek Kembangkan Talenta Digital

Kemkominfo dan Kemdikbud Ristek Kembangkan Talenta Digital

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) memperkuat sinergitas guna membangun ekosistem untuk mengembangkan talenta digital di Indonesia.

Di mana caranya lewat kolaborasi Talent Scouting Academy (TSA), Digital Talent Scholarship (DTS) dengan Program Kampus Merdeka. Pemerintah juga memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kemkominfo, Hary Budiarto menyatakan, program pengembangan SDM yang dilakukan oleh pemerintah perlu dilakukan sinergis untuk meningkatkan jumlah dan kompetensi talenta Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat penandatanganan kerja sama kesinergisan Program Peningkatan Kapasitas SDM melalui Pelaksanaaan Kampus Merdeka dan Beasiswa Talenta Digital (Digital Talent Scholarship atau DTS), yang berlangsung secara virtual dari Bogor, Jawa Barat, Senin (10/05) seperti dilansir dari siaran pers laman resmi Kemkominfo pada Senin, (10/5).

“Pengembangan SDM harus didukung dan dilaksanakan tidak hanya oleh pemerintah namun juga oleh lembaga, organisasi maupun korporasi swasta sehingga hasil yang didapat akan lebih masif dan merata. Untuk itu, pemerintah berperan tidak hanya untuk melaksanakan program pengembangan SDM, namun juga membangun ekosistem pengembangan SDM,” ujarnya. 

Dengan adanya penandatangan kerjasama tersebut, Kemkominfo dan Kemdikbud Ristek hendak memadukan pelaksanaan Program Kampus Merdeka dengan TSA, salah satu akademi dalam Program DTS yang baru diluncurkan pada tahun ini.

“TSA akan menjadi salah satu akademi unggulan dari DTS yang fokus pada target peserta yaitu mahasiswa terbaik di tingkat akhir perkuliahan, yang memiliki minat dan bakat di bidang TIK untuk mendapatkan pelatihan melalui magang kerja di industri TIK yang akan menggantikan 6 bulan masa perkuliahan di kampus,” jelas Hary.

Bahkan, menurutnya, mahasiswa peserta TSA akan mendapatkan sertifikasi global bidang TIK dan fast-track Program Beasiswa S2 Luar Negeri Kemkominfo. “Tujuan akhir program ini adalah menciptakan diaspora Indonesia, yang setelah mendapatkan pengalaman dan keahlian TIK di luar negeri, dapat ditarik kembali untuk membangun industri domestik nasional dan berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia,” tutur Hary.

Ada pun, perjanjian kerjasama ini juga akan menjadi payung hukum pelaksanaan Program Kampus Merdeka yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan DTS, yang merupakan salah satu program unggulan Balitbang SDM Kemkominfo.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud Ristek, Nizam, menilai kerja sama itu penting dalam menyiapkan SDM di bidang TIK. “Kemajuan Indonesia ke depan sangat ditentukan dari kesiapan talenta unggul di bidang TIK. Harapan kita, agenda kebutuhan sektor komunikasi dan informasi dapat selaras dipenuhi dengan program di Kemdikbud Ristek dan bisa saling melengkapi bersinergi dengan satu dengan yang lain untuk akselerasi di berbagai sektor,” katanya.

Menurut Nizam, sinergi antarberbagai sektor dapat berlangsung terus untuk saling menguatkan dalam mengembangkan SDM di Indonesia. “Kita punya lebih dari 4.000 PT [Perseroan Terbatas] dari Sabang sampai Merauke, jika kerja sama itu berlangsung dapat saling menguatkan. Maka skalanya akan sangat besar dibandingkan kerja secara parsial,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kemkominfo dan Kemdikbud Ristek telah memiliki Nota Kesepahaman terkait Kesinergisan Program Bidang Komunikasi dan Informatika dengan Program Bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang ditandatangani pada 2 November 2020 lalu.

188