Riyadh, Gatra.com - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada hari Selasa mengutuk serangan terang-terangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap kesucian Masjid al-Aqsa, dan keamanan serta keselamatan jamaah.
Arab Saudi mendesak komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas eskalasi ini, dan segera menghentikan tindakan eskalasi, yang melanggar semua norma dan hukum internasional.
“Kementerian menegaskan kembali bahwa Kerajaan berdiri bersama rakyat Palestina, dan mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai solusi yang adil dan komprehensif bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Sesuai dengan resolusi internasional dan Arab Peace Initiative,” demikian kesimpulan pernyataan itu.
Bentrokan baru kembali meletus pada hari Senin di al-Aqsa antara Palestina dan Israel setelah pasukan menyerbu lapangan dan menembakkan peluru karet, sehingga menyebabkan ratusan pengunjuk rasa terluka, mengutip Bulan Sabit Merah Palestina.
"Ada ratusan orang terluka akibat bentrokan itu dan sekitar 50 dari mereka dirawat di rumah sakit,” kata Bulan Sabit Merah dalam sebuah pernyataan singkat kepada wartawan.
Adapun Liga Muslim Dunia pada hari Selasa juga mengutuk serangan terang-terangan terhadap kesucian dan keamanan Masjid al-Aqsa dan jamaahnya.
Penegasan penolakan tersebut atas eskalasi berbahaya ini sebagaimana dikutip Saudi Press Agency (SPA).
“Liga mengutuk kekerasan yang merusak martabat rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” SPA melaporkan.
Liga Muslim Dunia menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengakhiri bahaya kekerasan ini, melindungi hak rakyat Palestina, memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga sipil Palestina, dan menjamin hak mereka untuk menjalankan ritual keagamaan mereka, sebagai tambahan dari menghentikan semua pelanggaran, serangan, dan segala bentuk kekerasan.
Liga juga menegaskan kembali dukungannya untuk rakyat Palestina dan upaya yang bertujuan mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk konflik Palestina, yang memungkinkan rakyat Palestina mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, sesuai dengan resolusi internasional dan Arab Peace Initiative.
