Home Hukum Kejadian Perahu Terbalik, Petugas Sidak di Embung Pengantin

Kejadian Perahu Terbalik, Petugas Sidak di Embung Pengantin

Sukoharjo, Gatra.com - Pasca kejadian perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Jawa Tengah, seluruh objek wisata air mendapat pantauan khusus, termasuk di Embung Pengantin yang terletak di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah. Inspeksi mendadak (sidak) kali ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Mojolaban AKP Mulyanta dan Danramil Mojolaban, Kapten Inf Mustamin, Senin (17/5). 

Di Kabupaten Sukoharjo sendiri ada sejumlah lokasi wisata air, seperti Waduk Mulur dan sejumlah embung pengairan. Namun yang memiliki fasilitas perahu wisata hanya di Embung Pengantin Wirun.

Embung Pengantin ini tidak terlalu luas, yakni lokasi air penampung saat pembangunan saluran anak sungai Bengawan Solo. Sejak setahun terakhir ini dimanfaatkan warga RW 14 Desa Wirun dengan dipercantik dan dijadikan tempat wisata. Ada arena pemancingan, perahu wisata, bebek air, kolam renang anak, aneka permainan anak dan deretan warung makan.

Namun yang mencuri perhatian yakni wisata air perahu kayuh dan perahu motor listrik yang muat untuk belasan orang. Khusus untuk perahu motor listrik, bisa mengelilingi embung yang luasnya mencapai 1,5 hektare.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas memerintahkan agar seluruh Kapolsek bersama satgas Covid Kecamatan terus melakukan pemantauan di wilayah masing-masing, khususnya terkait tempat wisata dan potensi kerumunan.

"Kami perintahkan pejabat sektoral memantau khusus seluruh wisata air, khususnya yang memiliki fasilitas perahu wisata. Kita pastikan aman dan memiliki SOP (standar operasional prosedur). Tapi kalau memang ada pelanggaran prokes dan tidak punya SOP akan ditutup," kata Kapolres Sukoharjo.

Sementara itu, dari pantauan di lokasi, petugas gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP dan jajaran kecamatan, langsung melakukan pengecekan. Baik pengecekan perlengkapan penumpang maupun kondisi perahu.

Kapolsek Mojolaban AKP Mulyanta menyampaikan, sidak ini dilakukan untuk memastikan pihak pengelola obyek wisata mengutamakan standar operasional prosedur (SOP) keamanan dan keselamatan penumpang saat perahu beroperasi. 

"Dari hasil pengecekan di Embung Pengantin secara SOP nya semua lengkap," ucap Kapolsek Mojolaban.

Selain pengecekan, petugas memberikan arahan kepada pihak pengelola agar selalu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan penumpang saat mengoperasikan kapal wisata tersebut. Dimana wajib menyediakan rompi pelampung, serta adanya pengawasan saat perahu beroperasional.

"Peralatan yang ada semua lengkap, dari alat pelampung serta alat keseimbangan di sebelah kanan kiri perahu," imbuhnya.

Bahkan, di tempat wisata tersebut juga terdapat petugas rescue. Hal ini untuk mengantisipasi peristiwa seperti di Waduk Kedung Ombo, Boyolali. 

"Kita himbau kepada pihak pengelola agar tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas," terang Danramil Mojolaban.

Pengelola Embung Pengantin, Syadimun menuturkan, setelah ada kejadian hingga menelan korban jiwa di Waduk Kedung Ombo, pihak pengelola meningkatkan keamanan dan kewaspadaan. Salah satunya yakni mengurangi jumlah penumpang perahu saat beroperasi.

"Perahu normal diisi 20 penumpang, tapi ini kita isi setengah, selain keamanan juga menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, dan batas usia di atas lima tahun," tuturnya.

Selain itu, perahu tersebut dilengkapi dengan alat penyeimbang, yakni telah terpasang sebuah Pralon. Sehingga kemungkinan besar tidak mengalami goyang ke kanan dan ke kiri.

Ada dua perahu motor listrik yang berada di Embung Pengantin tersebut. Kendati demikian hanya satu perahu yang digunakan operasional.

"Ada dua perahu, tapi yang satu hanya untuk evakuasi apabila ada kejadian," tandasnya.

1245