Home Hukum Ratusan Warga Gelar Doa Palestina, Peserta Wajib Ini

Ratusan Warga Gelar Doa Palestina, Peserta Wajib Ini

Sukoharjo, Gatra.com- Ratusan warga dari Solo Raya menghadiri acara doa bersama dan penggalangan dana untuk warga Palestina di Masjid Jami' Baitul Makmur, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (17/5) malam. Meski diberikan ijin oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, namun tidak semua peserta diperbolehkan masuk ke masjid. 

Menurut Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, sesuai dengan SE Bupati Sukoharjo dan SE Gubernur Jawa Tengah, untuk kegiatan maksimal 100 orang atau 50 persen dari kapasitas ruangan.

"Sesuai kesepakatan yang dirapatkan tadi, hanya sebagian yang masuk ke dalam masjid, dan yang berada di luar dihimbau untuk kembali ke rumah masing-masing" ucapnya.

Dalam kesepakatan tersebut, Satgas Covid-19 memberikan waktu hingga pukul 21.00 WIB. Kendati demikian dari pantauan di lokasi, belum ada batas waktunya habis, para peserta satu persatu meninggalkan tempat acara. 

Bahkan, sebelum masuk ke dalam masjid, para peserta terlebih dahulu menjalani tes antigen. Hasilnya ada satu peserta yang tes antigennya menunjukkan reaktif.

"Ada satu, luar Sukoharjo, dan beliau kami minta pulang untuk isolasi," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati.

Humas Aliansi Peduli Palestina Solo Raya, Endro Sudarsono menyampaikan, kegiatan doa bersama ini dilakukan sebagai upaya untuk bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan masyarakat Palestina. Di dalam acara tersebut, pihaknya juga melakukan penggalangan dana untuk membantu masyarakat Palestina.

"Elemen Islam Solo Raya terketuk hatinya untuk membantu saudara kita di Palestina dengan mengadakan doa dan penggalangan dana," ujarnya.

Apa yang dilakukan kelompok masyarakat Islam di Solo Raya tersebut menurut Endro adalah sebagai wujud bahwa perjuangan masyarakat Palestina juga mendapatkan respon dari masyarakat di Indonesia. Sehingga ia berharap dengan adanya kegiatan doa bersama dan penggalangan dana ini yang terkumpul ini bisa dijadikan amal untuk membantu masyarakat di Palestina yang membutuhkan uluran tangan.

Endro mengaku, Forkopimda Sukoharjo sangat mendukung acara doa bersama tersebut. Kendati demikian Endro sedikit merasa keberatan dengan adanya tes antigen bagi peserta yang akan masuk ke dalam masjid. Padahal pihak panitia sendiri sudah menyiapkan masker, handsanitizer dan tempat cuci tangan. 

"Karena sebagian besar jamaah takut dengan tes antigen, bahkan sebagian memutuskan untuk kembali," ungkapnya.

Selain itu, ia juga merasa keberatan lantaran jumlah peserta yang diperbolehkan masuk maksimal 100 orang. Sehingga dengan adanya pembatasan jumlah jamaah yang diperbolehkan masuk, maka berimbas pada kerumunan di luar masjid. 

"Masyarakat sangat antusias terhadap pembelaan Palestina, jadi jika masuk lalu ber shaf-shaf malah rapi sebenarnya," imbuhnya.

1109