Home Internasional Protes Agresi Israel: Tiga Warga Palestina Tewas, 71 Terluka

Protes Agresi Israel: Tiga Warga Palestina Tewas, 71 Terluka

Tepi Barat, Gatra.com - Tiga pengunjuk rasa Palestina tewas dan 71 lainnya cedera selama terjadi konfrontasi antara pengunjuk rasa dan pasukan Israel di tengah protes di Tepi Barat dari aksi pemogokan nasional pada hari Selasa (18/5).

Dikutip Al-arabiya Rabu (19/5), para pengunjuk rasa bermunculan setelah melakukan pemogokan secara umum di Tepi Barat dan wilayah 1948. 

Protes tersebut mengutuk agresi Israel di wilayah Yerusalem yang diduduki, Masjid al-Aqsa, dan pemboman terus menerus di Gaza sejak pekan lalu. 

Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza telah mencapai 213, termasuk 61 anak-anak, dan 36 wanita, hingga 18 Mei.

Di Tepi Barat, 22 warga Palestina telah tewas sejak awal eskalasi pekan lalu.

Koresponden Al Arabiya juga mengatakan bentrokan terjadi di Betlehem dan kota-kota lain, yang menyebabkan puluhan orang terluka dengan peluru tajam.

Permukiman Beit El menjadi saksi bentrokan antara ratusan warga Palestina dan pasukan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa sebagian besar cedera terjadi akibat peluru tajam, termasuk enam luka parah di leher, perut, dan mata.

Dilaporkan pula bahwa warga Palestina yang tewas itu setelah bentrok dengan tentara Israel di dekat Ramallah.

Koresponden sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa tentara Israel dalam keadaan siaga untuk menghadapi para demonstrasi Palestina.

Sebagian besar toko komersial dan bank, sekolah, dan lembaga pendidikan telah tutup hari ini di Tepi Barat. Warga Palestina yang berada di wilayah 1948 juga berpartisipasi dalam pemogokan tersebut.

Kelompok pemuda online mendesak warga Palestina untuk berpartisipasi dalam pemogokan dan menyatakan solidaritas kejadian di Jalur Gaza dan penduduk lingkungan di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Pemerintah Palestina mengizinkan semua karyawan sektor publik untuk berpartisipasi dalam pemogokan dan tidak pergi bekerja. 

Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem berkata pihaknya meminta karyawan untuk berpartisipasi dalam pemogokan, karena mereka adalah bagian dari rakyat Palestina yang harus mengekspresikan diri.

56

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR