Home Ekonomi Gurihnya Bisnis Lobster Air Tawar, Permintaan Ekspor Tinggi

Gurihnya Bisnis Lobster Air Tawar, Permintaan Ekspor Tinggi

Pati, Gatra.com - Pandemi Covid-19 memang berdampak pada sejumlah sektor ekonomi. Namun tidak semua usaha jatuh terpuruk, satu di antaranya pembibitan lobster air tawar. Bahkan di masa sulit seperti sekarang, bisnis ini tetap mengalir mengingat tingginya permintaan ekspor.
 
Owner Lobster Air Tawar Pati, Rizky Firdaus Ananta mengaku rajin menyuplai perusahaan di Surabaya yang mengekspor produk lobster ke Tiongkok dan Korea Selatan. Bahkan dalam satu tahun warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini mampu melakukan 9-15 kali pengiriman, dengan kapasitas 1.000-1.500 ekor sekali kirim.
 
"Harga bibit lobster air tawar ukuran 2 inci antara Rp3.000 hingga Rp3.500 per ekor. Sedangkan ukuran 3 inci Rp6.000. Namun memang kebanyakan pesanan yang masuk ya 2 inci. Kalau dirata-rata keuntungan bersih 80%," ujarnya saat ditemui di Desa Maitan RT 02/RW 03, Kecamatan Tambakromo, Rabu (19/5).
 
Dikatakannya, modal awal budidaya lobster air tawar tidaklah mahal. Saat kali pertama berkecimpung pada bisnis ini ia hanya mengeluarkan modal Rp3 juta untuk membeli dua set indukan lobster dan membuat kolam pembibitan.
 
"Tiap satu set, terdiri atas enam betina dan empat jantan. Lalu saya buat kolam dari rangka kayu dan geomembran. Dua set indukan dimasukkan campur dalam satu kolam. Nanti mereka kawin secara alami," imbuhnya.
 
Lanjutnya untuk membuat kolam berukuran  6 meter persegi. Rizky mengeluarkan biaya antara Rp600.000-Rp800.000. Ukuran kolam sedemikian cukup untuk menampung enam set indukan yang dibelinya kala itu. Modal segitu juga lebih dari cukup untuk menyiapkan shelter dari paralon untuk tempat lobster bersembunyi, pompa dan filter air. 
 
"Sebetulnya tanpa filter juga bisa asal ketinggian air tidak lebih dari 12 cm. Tapi tetap lebih baik pakai filter. Lalu di atas kolam harus diberi atap," bebernya.
 
Dari dua set indukan itu, setelah proses kawin ada empat sampai lima ekor yang bertelur. Masing-masing, menghasilkan 200 sampai 300 butir telur. Kemudian yang berhasil menetas sekira 70-80%. Setiap satu bulan sekali, ia menguras kolam-kolamnya sembari mencari indukan yang bertelur.
 
Dari modal awal 2 set indukan tersebut, saat ini pihknya telah memiliki sekira 80 set indukan. Namun hanya 4 set indukan yang ia rawat di kolam pekarangan rumah, selebihnya di kolam tanah.
 
Pembibitan bibit lobster, disebutkannya cukup mudah. Hanya indukan yang perlu rutin diberi pakan pelet. Sementara, bibit sampai ukuran 2-3 inci cukup dengan pakan lumut alami yang ada di kolam. "Untuk indukan saya buatkan pakan pelet produksi sendiri dari bahan tepung ikan dan tauge. Kasih pakannya cukup sehari sekali, setiap sore. Per 10 lobster cuma butuh 2,5 gram," paparnya.
 
Tantangan dalam pembibitan lobster, terang Rizky, hanyalah perubahan cuaca. Suhu udara mempengaruhi waktu pengeraman. Kalau cuaca dingin, pengeraman akan makan waktu lama. Tak hanya itu, cuaca dingin juga bisa membuat lobster stres lalu mati. Suhu terbaik menurut Rizky adalah 27-29 derajat celsius.
 
"Ketika lobster sudah berusia 2,5 bulan sudah siap dikirim atau jual. Sementara kalau ingin jual set indukan, ya lobster yang berumur enam bulan," ungkapnya.

 

12704