Home Kesehatan Kasus Demam Berdarah di Kota Tegal Menurun, Ini Sebabnya

Kasus Demam Berdarah di Kota Tegal Menurun, Ini Sebabnya

Tegal, Gatra.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tegal, Jawa Tengah diklaim menurun pada musim pancaroba tahun ini. Hingga Mei, terdapat 15 kasus yang muncul.

"Kasus DBD tahun 2021 periode bulan Mei trennya menurun dibandingkan dengan tahun 2020 pada periode yang sama," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari, Jumat (21/5).

Prima mengungkapkan, sejak Januari hingga Mei, kasus DBD yang ditemukan berjumlah 15 orang. Dari jumlah itu, tidak ada penderita yang meninggal.

"Kalau tahun lalu total selama satu tahun ada 59 kasus DBD. Khusus di periode Januari sampai Mei ada 40 kasus. Kemudian tahun 2019 total ada 90 kasus," ungkapnya.

Menurut Prima, mayoritas penderita DBD pada tahun ini merupakan anak berumur lima hingga 14 tahun. Sedangkan sisanya ada yang balita, umur satu hingga empat tahun, umur 15 hingga 44 tahun dan umur lebih dari 44 tahun.

"Kasus terbanyak berada di Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan dan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur," ujarnya.

Prima menyebut, menurunnya jumlah kasus DBD pada tahun ini ada pengaruh dari pemasangan ovitrap di RW yang menjadi wilayah ndemis. Pemasangan perangkap untuk tempat bertelur nyamuk penyebab DBD ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam memberantas DBD. "Kami sudah memasang ovitrap di 14 kelurahan," katanya.

Selain pemasangan ovitrap, lanjut Prima, upaya lain untuk menekan laju penyebaran DDB yang sudah dilakukan yakni fogging focus sebanyak 29 kali di 18 RW yang terdapat laporan kasus, abatisasi dan pemasangan sarang nyamuk.

"Kami juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat yang bisa manjadi tempat nyamuk aedes aegypti bersarang," ujarnya.


 

1216