Home Milenial ShopeePay Talk Kobarkan Semangat Bisnis Anak Muda

ShopeePay Talk Kobarkan Semangat Bisnis Anak Muda

Jakarta, Gatra.com - Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, ShopeePay, berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia. Komitmen itu secara khusus disampaikan dalam ShopeePay Talk bertema “Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis” untuk membangkitkan semangat anak muda berbisnis.

Hadir pembicara inspiratif di antaranya Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bonifasius Wahyu Pudjianto, serta dua pendiri startup milenial yakni CEO Hangry, Abraham Viktor dan Co-Founder & CEO PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify), Syarif Rousyan Fikri.

Hangry, multi-brand virtual restauran pertama di Indonesia, serta Pahamify, perusahaan teknologi pendidikan (edtech) merupakan contoh startup tanah air yang berhasil memaksimalkan inovasi, kreativitas bisnis, dan pemanfaatan teknologi dalam menjawab tantangan yang ada di tengah masyarakat. Berkat keunikan dan strategi bisnis yang matang, kedua startup yang sama-sama diluncurkan pada 2019 itu sukses memikat hati investor untuk memeroleh pendanaan awal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun setelah peluncuran.

Tak bisa dipungkiri, kehadiran startup yang dikelola oleh anak muda selama beberapa tahun belakangan semakin menjamur berkat perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet. Laporan Mapping and Database Startup Indonesia tahun 2018 mengungkapkan bahwa hampir 70% penggerak startup merupakan Generasi Y atau biasa dikenal sebagai kaum milenial. Tingginya antusiasme pelaku bisnis untuk membangun startup tanah air juga didukung dengan data dari startupranking.com yang mencatat bahwa Indonesia menempati posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 2.236 startup pada pertengahan Mei 2021.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari mengatakan, ShopeePay memiliki semangat yang sama dalam mendorong pelaku bisnis termasuk anak muda untuk memaksimalkan penggunaan teknologi digital bagi perkembangan bisnis. “Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda untuk terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat,” katanya.

Ia berharap kegiatan ShopeePay Talk dapat menginspirasi dan mendorong lebih banyak anak muda untuk ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dengan membangun bisnis. Beberapa poin penting yang diketengahkan dalam forum diskusi di antaranya:

1. Bangun pondasi tim yang kuat, efektif, dan proporsional

Sebelum mendapatkan pendanaan, bisnis startup umumnya dirintis dengan modal yang tidak besar dan manajemen keuangan yang belum stabil. Untuk itu, membangun dan merancang komposisi tim yang solid merupakan modal awal yang penting dalam merintis bisnis startup. Setiap tim yang terlibat di dalamnya didorong untuk dapat menjalani peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam mengeksekusi ide bisnis.

Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengungkapkan, idealnya startup terdiri dari beberapa anggota yang memiliki tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai “The Startup Triangle Team”. Karakter itu antara lain: Hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), Hipster (orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly), dan Hacker (orang yang memiliki keahlian untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis).

2. Membangun dan menjalin relasi dengan berbagai pemangku kepentingan

Relasi yang baik dan luas dapat menjadi gerbang utama untuk membantu membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis di waktu mendatang. Dengan kemajuan teknologi, akses untuk memperluas relasi lebih terbuka lebar dan memungkinkan terjadinya interaksi secara digital sehingga jarak bukan lagi masalah.

CEO Hangry, Abraham Viktor, mengatakan bahwa memperluas relasi atau networking menjadi kunci utama agar bisnis terus berkembang. Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

“Di Hangry sendiri, kami berhasil mendapatkan pendanaan berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi merupakan salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi seperti aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi,” katanya.

3. Lihai menangkap peluang di tengah industri yang dinamis

Kemajuan teknologi dan pertukaran informasi yang begitu pesat tentu berdampak besar pada perkembangan bisnis, terutama startup. Guna menaklukkan dinamika industri yang terus berkembang, para pelaku bisnis harus mampu menangkap peluang dan mengubahnya menjadi inovasi bisnis yang berdampak positif bagi kehidupan banyak orang. Hal ini merupakan salah satu kunci utama yang esensial saat bergelut di dunia bisnis.

“Di tengah industri digital yang dinamis, pelaku bisnis dan startup harus bisa peka terhadap keadaan, adaptif pada perubahan, dan lihai melihat peluang dengan mindset problem solving yang kreatif. Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Co-Founder & CEO Pahamify, Syarif Rousyan Fikri.

Selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkaya layanan serta produk. “Pahamify berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya ShopeePay yang menyediakan solusi kemudahan pembayaran. Dengan begitu, Pahamify dapat senantiasa mendampingi pelajar melalui layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan,” katanya lagi.

66