Home Internasional Perdana di 2021, Argentina akan Melakukan Lockdown Pekan Ini

Perdana di 2021, Argentina akan Melakukan Lockdown Pekan Ini

Jakarta, Gatra.com – Argentina akan melakukan lockdown atau penguncian ketat mulai akhir pekan ini untuk pertama kalinya pada tahun 2021. Lockdown diberlakukan setelah lebih dari 35.000 infeksi virus corona dan jumlah kematian yang melonjak pada tiga hari terakhir.

Dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Jumat (21/5), tindakan tersebut akan mulai berlangsung dari Sabtu (22/5) hingga 31 Mei mendatang. Pemerintah membatasi mobilisasi serta menghentikan kegiatan sosial, bisnis, pendidikan, agama, dan olahraga. Namun, para pekerja yang memiliki pekerjaan penting akan dibebaskan dari tindakan tersebut.

“Kami menjalani saat terburuk sejak pandemi dimulai,” kata Presiden Argentina, Alberto Fernandez, dalam pesan yang disiarkan oleh saluran TV nasional pada hari Kamis (20/5).

“Kami melihat jumlah kasus dan kematian tertinggi. Kita harus menanggapi situasi kritis ini dengan serius dan tidak membuat begitu banyak tragedi yang menjadi naturalisasi,” imbuhnya.

Diketahui, pada awal pandemi tahun 2020, Argentina telah memberlakukan salah satu karantina terpanjang antara bulan Maret dan Juli, ketika mulai melonggarkan pembatasan.

Efek negatif dari penguncian adalah pada ekonomi dan suasana hati nasional, yang sekarang membuat pemerintah hanya memiliki sedikit ruang untuk bergerak. Akan tetapi, kombinasi dari beberapa dosis vaksin dan varian virus yang lebih menular itu telah menempatkan sektor kesehatan Argentina di ambang kehancuran.

Pada hari Selasa (18/5), negara Amerika Selatan itu melampaui catatan harian infeksi virus dan kematian akibat Covid-19 dengan 35.543 kasus baru dan 745 kematian. Dan hari-hari berikutnya terlihat tingkat infeksi tinggi yang serupa.

Secara keseluruhan, Argentina telah melihat 3,4 juta infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 72.000 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat. Lonjakan itu terjadi saat jumlah kasus positif sedang tinggi di wilayah tersebut.

158