Home Internasional Pekerja Dermaga Durban Tolak Turunkan Kargo Kapal Israel

Pekerja Dermaga Durban Tolak Turunkan Kargo Kapal Israel

Johannesburg, Gatra.com - Sejumlah pekerja dermaga di pelabuhan Durban Afrika Selatan telah menolak untuk menurunkan kargo dari kapal kontainer Israel sebagai sikap solidaritas menentang agresi Israel dan mendukung rakyat Palestina.

Pekerja dermaga Durban yang berafiliasi dengan Serikat Pekerja Transportasi dan Sekutu Afrika Selatan (Satawu) pada hari Jumat memboikot pembongkaran kapal, sebagai pernyataan untuk mengatakan tidak pada impor Israel.

Aksi protes itu menyusul seruan Federasi Umum Serikat Pekerja Palestina (PGFTU) kepada pekerja dan serikat buruh untuk menolak menurunkan kapal dan barang Israel di pelabuhan masuk.

Lebih dari 100 pendukung, yang mengenakan kaos oblong menyampaikan pesan solidaritas dan meneriakkan “Palestina Merdeka”, ambil bagian dalam aksi protes tersebut.

Ini adalah bagian dari serangkaian tindakan global terhadap Zim Lines. Protes juga menargetkan Transnet, menuntut pelabuhan SA menolak mengizinkan barang yang menuju atau dari Israel untuk lewat.

Pemerintah Afrika Selatan secara terbuka mendukung upaya Palestina untuk kebebasan. Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahnya mendukung rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk menentukan nasib sendiri, tetapi juga dalam perlawanan mereka terhadap perampasan hak asasi manusia dan penyangkalan martabat mereka.

Dikutip Anadolu Agency, Ramaphosa mengatakan pemandangan sekelompok keluarga Palestina yang diusir dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur memberi yang jalan bagi permukiman Israel, mengingatkannya tentang apa yang terjadi pada jutaan orang Afrika Selatan, termasuk keluarganya sendiri, selama era apartheid.

“Itu adalah rasa sakit dan penghinaan yang dihadapi oleh keluarga saya sendiri, dan oleh banyak keluarga Afrika Selatan. Keluarga saya dipindahkan secara paksa ke berbagai bagian negara dalam dua kesempatan,” katanya.

202

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR