Home Kesehatan Pemerintah Terus Memonitor Klaster Baru Pascalibur Lebaran

Pemerintah Terus Memonitor Klaster Baru Pascalibur Lebaran

Jakarta, Gatra.com- Pemerintah terus memonitor kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di beberapa tempat yang terdapat sejumlah klaster baru pascaRamadan dan Idulfitri. Sejumlah klaster tersebut antara lain, klaster tarawih di Pati, Banyumas, Banyuwangi, dan Malang, klaster pemudik di Klaten, Cianjur, dan Garut, klaster halalbihalal di Cilangkap serta pelaku perjalanan di perumahan di Bogor.

Selain itu, pemerintah juga memperhatikan kasus klaster kapal di Cilacap, di mana di sana Anak Buah Kapal (ABK)-nya tercatat positif dan sebagian telah sembuh. Namun, ada 14 ABK yang terkena varian B.1.617, sebagaimana dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Senin malam, (24/5).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers bersama Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (24/5), usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Arahan Bapak Presiden, bahwa untuk kapal dan pelabuhan diprioritaskan dilakukan vaksinasi. Khusus untuk kapal yang pernah atau berasal dari India untuk dilakukan isolasi di kapal selama 14 hari. Jadi, artinya kita isolasi langsung di kapal bagi barang atau kargo yang pernah masuk India," ungkap Airlangga.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan hasil tes acak terhadap pelaku perjalanan di Jawa menuju Jakarta. Mereka yang diperiksa melalui tes cepat antigen di sejumlah titik penyekatan ada 156.162 orang, di mana 1.064 orang atau 0,6 persen di antaranya terdeteksi positif. Sementara itu, dari 340.047 orang yang diperiksa dengan menggunakan GeNose, 6.925 orang atau 2 persen di antaranya pun terdeteksi positif.

Kemudian mandatory check dari Sumatera ke Jawa ini yang diperiksa dengan RT antigen 59.967 orang, positif 532 orang atau 0,89 persen. Oleh karena itu, tadi dibahas dan diusulkan perpanjangan mandatory check dari Pelabuhan Bakauheni atau dari Sumatera diperpanjang sampai 31 Mei, karena yang kembali ke Jakarta baru 59.967. "Sedangkan yang kemarin keluar dari Jawa masuk Sumatera lebih dari 400 ribu. Jadi ini akan dilanjutkan sampai 31 Mei," beber Airlangga.

Adapun terkait perkembangan vaksinasi, ia menyebut bahwa pemerintah akan kembali mendatangkan bahan baku vaksin dari Sinovac esok hari, (25/5). Dengan demikian, total vaksin yang diterima pemerintah telah mencapai 83,9 juta dosis. Kita sudah melakukan vaksinasi 24,81 juta. Tahap pertama 14,93 dan tahap kedua 9,88 juta. "Selanjutnya akan tiba besok sebanyak 8 juta dosis bulk vaccine Sinovac, sehingga total vaksin yang sudah kita terima adalah 83,9 juta dosis," tandas Airlangga.

68