Home Kebencanaan Kemarau, 14 Desa di Pemalang Rawan Krisis Air Bersih

Kemarau, 14 Desa di Pemalang Rawan Krisis Air Bersih

Pemalang, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, Jawa Tengah mulai mengantisipasi kekeringan seiring datangnya musim kemarau. Terdapat 14 desa yang terancam krisis air bersih. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang, Wahadi mengatakan, sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini akan berlangsung pada Mei atau Juni.

"Perkiraan BMKG, musim kemarau mulai Mei, tapi sampai saat ini kami belum terima laporan adanya wilayah yang kekeringan karena masih ada kiriman hujan," kata Wahadi, Selasa (25/5). Menurut Wahadi, terdapat 14 desa di dua kecamatan yang rawan kekeringan setiap musim kemarau. Terdiri dari 12 desa di Kecamatan Pulosari dan dua desa di Kecamatan Belik.

"Kalau jumlah warganya yang perkiraan terdampak ya sekitar 100.000 jiwa di 14 desa itu. Itu sudah langganan kekeringan kalau musim kemarau," ujarnya. Wahadi mengatakan, langkah antisipasi musim kemarau sudah dilakukan, di antaranya dengan memberikan bantuan torent atau penampung air ke desa-desa yang rawan kekeringan saat musim kemarau. Torent yang disalurkan berkapasitas 5.000 liter dan 2.000 liter.

"Jumlahnya 50 torent tahun ini. Kalau sama tahun kemarin berarti jumlahnya sudah ada 70 torent. Itu diberikan di dua kecamatan, yaitu Pulosari dan Belik. Pemberian bantuan sudah diberikan pada 1 April karena ramalan BMKG Mei kan kemarau, tapi ini Mei masih hujan, jadi musim kemaraunya mundur," ujar Wahadi.

Selain bantuan torent, droping air bersih juga sudah disiapkan untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan. Jumlahnya sekitar 700 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki. "Musim kemarau tahun lalu Juli sudah mulai droping. Tahun ini diprediksi Juni atau Mei kemarin. Cuma kan ternyata ini masih ada hujan. Tapi kami siap kalau setiap saat droping," ujar Wahadi.

Menurut Wahadi, pada musim kemarau tahun lalu, bantuan droping air bersih yang disiapkan tidak seluruhnya terserap. Hal ini disebabkan musim kemarau yang mundur. "Tahun lalu itu hujannya maju. Bulan November sudah hujan. Jadi kemaraunya cuma empat bulan dari Juli," ujarnya.

1331