Home Milenial Pemulihan Learning Loss Bisa Makan Waktu Hingga 9 Tahun

Pemulihan Learning Loss Bisa Makan Waktu Hingga 9 Tahun

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menyebut bahwa perbaikan learning loss diprediksi bisa memakan waktu 9 tahun, jika langkah solutif dari pembelajaran di masa pandemi Covid-19 tidak diakselerasi. Langkah solutif tersebut, diyakini ada pada percepatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
 
Untuk mengakselerasi persiapan PTM secara terbatas tersebut yang saat ini diakui Iwan tengah digencarkan oleh pihaknya. Salah satunya, adalah pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan yang ditargetkan rampung pada akhir Juni 2021 mendatang.
 
"Vaksinasi GTK diharapkan selesai akhir Juni dan diharapkan akan mengakselerasi PTM secara terbatas. Hal ini didorong karena kita khawatir akan hilangnya kesempatan belajar atau learning loss akibat pada penurunan penguasan kompetensi peserta didik yang memiliki dampak jangka panjang," kata Iwan dalam seri webinar daring Guru Belajar PTM Terbatas secara daring, Jumat (28/5).
 
"Bahkan diprediksi bisa sampai puluhan tahun untuk bisa memperbaiki kondisi saat ini, kehilangannya diprediksi bisa sampai 9 tahun," sambungnya.
 
Disebutkan Iwan, hasil ini juga selaras dengan hasil kajian UNICEF pada laporan Maret 2020 hingga Februari 2021 terkait pembelajaran di masa pandemi yang merekomendasikan bahwa anak-anak harus mulai kembali ke sekolah. 
 
Dalam laporan itu, sambung Iwan, Direktur eksekutif UNICEF menyebu bawa anak-anak yang tidak mendapatkan akses sekolah secara langsung akan mengalami ketertinggalan pembelajaran yang kian lama kian besar.
 
"Kelompok anak yang tidak punya akses ini pun kebanyakan anak-anak yang paling termarjinalisasi, anak-anak dari kelompok miskin, dan daerah yang sulit akses. Mereka yang dikhawatirkan akan menerima dampak makin besar," tuturnya.
 
Lebih lanjut, dalam mempersiapkan agar dampak learning loss tidak makin parah, Iwan menilai  dibutuhkannya berbagai macam strategi pembelajaran yang berdasar pada kemampuan dasar anak. Selain itu, segala upaya harus dilakukan agar sekolah bisa kembali dibuka. 
 
"Memprioritaskan agar sekolah kembali buka sesuai dengan arahan bapak Presiden dan Mendikbudristek. Sesudah vaksinasi guru dan tenaga pendidik selesai, PTM terbatas perlu diakselerasi tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.

 

248