Home Gaya Hidup Kemenparekraf: Pariwisata RI Perlu Aspek Ramah Lingkungan

Kemenparekraf: Pariwisata RI Perlu Aspek Ramah Lingkungan

Jakarta, Gatra.com – Pelaksana Tugas atau Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Frans Teguh, mengatakan bahwa Kemenparekraf ingin agar destinasi-destinasi pariwisata yang tengah mereka kembangkan atau yang telah menjadi pilihan dari wisata Indonesia, betul-betul memperhatikan aspek yang ramah lingkungan.

Hal itu disampaikannya lewat video conference Zoom, dalam webinar Destination Management Forum Seri 2, yang digelar Jumat, (28/5) oleh Kemenparekraf/Baparekraf bertajuk “Model Pembangunan Destinasi Berkualitas: Inovasi dan Strategi Penerapan Neutral Carbon dan Green zone”.

Frans menyebut, salah satu yang dapat membuat pariwisata Tanah Air menjadi ramah lingkungan adalah melalui penerapan energi efisiensi atau bahkan bisa sampai ke neutral carbon atau netral karbon. “Ini ambisi, cita-cita dan juga semangat, saya kira ya barangkali harus menjadi catatan. Mengapa saya katakan ini sebagai visioning, sebagai ambisi kita?karena tentu tidak mudah untuk menerapkan ini secara konkrit di lapangan,” terangnya.

Lanjut Frans, bahwasanya tentu terdapat berbagai tantangan di lapangan untuk merealisasikan ambisi tersebut. Selain itu, juga di berbagai wilayah serta di berbagai daerah masih sangat kompleks dan sangat varian guna mendukung pengembangan ekosistem pariwisata.

Dalam konteks pembangunan destinasi pariwisata, katanya, mereka telah mengajukan atau memberikan arahkan. Di mana, ada 4 tipologi destinasi yang akan menajdi bagian dalam rangka tahapan-tahapannya. Antara lain adalah destinasi rintisan, destinasi pengembangan, destinasi pemantapan dan destinasi revitalisasi. “Itu adalah framework-nya,” ungkap Frans.

Seraya ia menambahkan, dalam seluruh tahapan dan proses tersebut mereka membutukan konten. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, yaitu agar penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan itu perlu diutamakan, termasuk penerapan pengembangan Community Based Tourism (CBT) atau wisata berbasis komunitas. “Saya kira dua hal ini lah yang menjadi rohnya, menjadi nyawa dari kualitas destinasi yang akan kita kembangkan,” tandas Frans.

300