Home Gaya Hidup Sandiaga Uno Beri Nama Anak Gajah itu Pulisia, Ini Artinya

Sandiaga Uno Beri Nama Anak Gajah itu Pulisia, Ini Artinya

Jakarta, Gatra.com– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menyematkan nama bagi seekor anak gajah Sumatera yang lahir di Rumah Sakit Hewan Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat (28/5). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan sertifikat kelahiran gajah tersebut olehnya.

“Pulisia artinya Pulihlah Indonesia. Nama itu spontan saya dapatkan, karena yang terpikir oleh saya bahwa kita harus memastikan kita segera pulih, Indonesia bangkit. Dan di Taman Safari Indonesia ini kita hadirkan ‘Pulisia’ untuk mengirim pesan ke seluruh nusantara bahwa Insya Allah kita akan segera pulih,” kata Sandiaga, dilansir dari siaran pers yang diperoleh Gatra.com pada Jumat malam, (28/5).

Adapun turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni tiga pemilik dari Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, Frans Manansang dan Tony Sumampau serta Daniel Hartono selaku Chief Executive Officer (CEO) TSI.

Sementara yang mendampingi Sandiaga adalah Direktur Manajemen Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Ardi Hermawan serta Itok Parikesit selaku Koordinator Bidang Pengembangan Wisata Alam Kemenparekraf/Baparekraf.

Sandiaga menjelaskan, kunjungannya ke Taman Safari Indonesia kali ini juga merupakan bentuk tindak lanjut dari audiensi yang dilakukan pihaknya dengan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, ia mendapatkan laporan bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar pada keberlangsungan kebun binatang di Indonesia.

Untuk diketahui, sebelum pandemi menyerang, kunjungan wisatawan dalam setahun bisa mencapai 50 juta orang. Namun kini pandemi memberikan tekanan yang cukup dalam, di mana kunjungan wisatawan turun hingga 30 persen. Bahkan ada beberapa kebun binatang yang harus menutup usahanya. Di sisi lain, operasional untuk memastikan keberlangsungan dan kesehatan hewan-hewan di dalamnya harus tetap terjaga.

“Oleh karena itu kita akan dukung program penyelamatan kebun binatang di pandemi ini dengan memperluas dana hibah pariwisata yang tidak hanya hotel dan restoran, tapi kami usulkan juga untuk taman rekreasi,” ujar Sandiaga.

Apresiasi khusus diberikan olehnya kepada Taman Safari Indonesia. Meski TSI mengalami tekanan yang besar, namun tetap berusaha dalam meminimalisir dampak terhadap karyawan yang berjumlah 1.200 orang serta hewan-hewan yang ada di dalamnya.

Sandiaga pun mengapresiasi adaptasi teknologi yang dilakukan pengelola TSI, dengan menghadirkan teknologi digital yakni Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), khususnya untuk pengunjung milenial dan generasi Z. “Oleh karena itu kami mengucapkan apresiasi bahwa Taman Safari Indonesia tetap buka dan melayani publik dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin. Jadi ini adalah betul-betul satu perjuangan yang menurut saya penuh tantangan, tapi mudah-mudahan kita akan segera bangkit dan segera pulih,” tuturnya.

Di samping itu, Daniel juga mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan-dukungan yang disiapkan oleh pemerintah. Ia mengatakan, TSI akan memastikan inovasi dalam bentuk adaptasi teknologi yang akan dijalankan serta memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dan disiplin.

“Kami sudah mungkin 40 tahun lebih menyediakan healthy recreation yang tentunya di situasi pandemi ini kita sangat berkomitmen untuk menjalankan. Sehingga masyarakat Indonesia walaupun masih terbatas, mereka punya kesempatan untuk berwisata sehat. Komitmen kita untuk generasi muda, mereka bisa terus belajar tentang satwa karena misi kita selain hiburan adalah konservasi dan edukasi,” ungkapnya.

720