_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Porto, Gatra.com – Arsitek Chelsea Thomas Tuchel mencoba meraih gelar perdananya di ajang Liga Champions. Musim lalu, Tuchel harus gigit jari usai timnya Paris Saint-Germain (PSG) takluk dari Bayern Munchen.
Kini, Tuchel kembali membawa timnya ke babak final. Angan-angan Tuchel akan kesampaian jika Chelsea mampu menundukkan tim sesama Inggris Manchester City dalam laga yang digelar di Stadion Do Dragao, Porto, Minggu (30/5) dini hari WIB.
Tuchel sadar, tim yang dia hadapi cukup istimewa. "Kami sangat menyadari bahwa Manchester City adalah tolok ukur. Tetapi dalam sepak bola Anda selalu mampu menutup celah,” ungkapnya saat memberikan pernyataan prapertandingan.
Selama menangani Chelsea sejak Januari lalu, Tuchel sudah punya pengalaman menaklukkan pasukan Pep Guardiola. Bahkan itu dilakukannya dua kali dalam waktu yang berdekatan. Yakni saat menyingkirkan City di babak semi final Piala FA dan kemudian dalam laga Liga Inggris di Stadion Etihad.
Meski demikian,Tuchel enggan jumawa. Dia yakin, Guardiola akan meracik timnya lebih baik lagi, karena sama-sama menginginkan kemenangan. "Kami punya dua pengalaman dalam dua kompetisi berbeda melawan City. Dua pertandingan dengan dua lineup berbeda. Selalu berat melawan City, Bayern, atau Barcelona ketika Pep yang menukanginya," sebutnya.
Atas dasar itu, dirinya akan menyiapkan tim sebaik mungkin. Tuchel memastikan tidak menghadapi krisis cedera, bahkan kiper Edouard Mendy dan gelandang N’Golo Kante sudah masuk berlatih bersama skuat. "Kami punya pasukan penuh," tandasnya.
